Sementara lahan dari bangunan itu dibeli oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels pada tahun 1808-1811. Setelah bangkrut, bangun itu tidak terpakai dan dibiarkan kosong terbengkalai selama bertahun-tahun lamanya.
Kemudian gedung tersebut dibeli oleh seorang dokter keturunan Tionghoa bernama dr. Teng Sioe Hie. Sekitar tahun 1948, bangunan tersebut berubah menjadi tempat pengungsian keturunan Tionghoa.
Seiring kepergian VOC dari Indonesia, sekitar lahan gedung besar tersebut menjadi lahan pemakaman keturunan Tionghoa. Selama dihuni oleh dr Teng Sioe Hie, ia mengaku sering ada penampakan wanita Eropa yang terus menghantui rumah yang ia tempati.
Menurut kabar yang beredar penampakan noni Belanda tersebut adalah pembantu J.A Van Middle Koop yang meninggal karena bunuh diri. Warga setempat menyebut Bangunan tua yang sudah lama berdiri dan terdapat pemakaman Tionghoa di sekitarnya sebagai “Gedung Setan”. Dulu ketika malam menjemput, minim penerangan sudah tidak banyak orang lewat sana menjadikan tempat tersebut nampak angker.
Editor : Dian Burhani
Artikel Terkait