Lima Kota Tertua Di Indonesia Berdasarkan Temuan Prasasti

BADUNG, iNewsbadung.id - Indonesia memiliki sejumlah kota tua yang telah berdiri jauh sebelum kemerdekaan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Dua diantaranya ada di Jawa Tengah

Inilah lima kota tertua di Indonesia :

1. Palembang

Kota yang dikenal dengan kuliner empek-empeknya ini adalah didirikan pada tahun 682 Masehi. Dulunya kota ini merupakan salah satu pusat Kerajaan Sriwijaya. 

Palembang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara, yaitu Kedatuan Sriwijaya, yang menguasai Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9. Inilah yang menyebabkan kota ini juga dijuluki dengan “Bumi Sriwijaya”.

Bukti yang menunjukkan Palembang sebagai kota tertua di Indonesia adalah prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang.

2. Banda Aceh

Didirikan pada tahun 1205 Masehi oleh Sultan Johan Syah. Kota ini pernah menjadi pusat pendidikan Islam dan kota regional utama. 

Aceh juga menjadi salah satu kota Islam tertua yang ada di Asia Tenggara. Kota ini berperan penting dalam penyebaran Islam ke seluruh wilayah Indonesia. Inilah yang menyebabkannya juga disebut dengan Serambi Makkah.

3. Salatiga

Pada masa Hindu-Buddha, Salatiga telah menjadi daerah istimewa sebagaimana disebutkan di dalam prasasti Hampra atau prasasti Plumpungan.

Prasasti ini berangka tahun 672 Saka atau 750 Masehi dan ditulis dengan menggunakan huruf Jawa Kuno dan bahasa Sansekerta. Di era kolonial Belanda, Salatiga disebut sebagai kota terindah di Jawa Tengah. 

4. Magelang

Magelang berdiri pada 11 April 907 Masehi. Keberadaan kota ini dibuktikan oleh Prasasti Gilikan dan Prasasti Mantyasih. Prasasti itu ditulis di atas lempengan tembaga.

Yang menyebutkan Magelang sebagai desa perdikan bernama Mantyasih. Kini, desa tersebut dikenal sebagai Kampung Meteseh.

5. Kediri

Didirikan pada tahun 879 Masehi. Pada abad ke-11 Masehi, wilayah ini menjadi basis kerajaan Kediri. Kota Kediri disebutkan di dalam prasasti Kwak yang ditemukan di Desa Ngabean, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah pada 1892.***

Editor : Bramantyo