get app
inews
Aa Text
Read Next : Jokowi Beri Kode Datang ke Sumber, Saat Respati Ikut Berdesakan Sambut Kepulangan ke Solo

Begini Cara Respati-Astrid dan Teguh-Bambang Adu Gagasan, di Sambung Rasa KADIN Surakarta

Minggu, 06 Oktober 2024 | 22:22 WIB
header img
Dua Paslon walikota dan wakil walikota Surakarta berpose bersama para peserta Sambung Rasa yang digelar KADIN Surakarta. Foto : iNewsbadung.id / Istimewa

SOLO, iNewsbadung.id - Hadirkan dua pasangan calon (Paslon) walikota dan wakil walikota Surakarta dalam Sambung Rasa, Ferry Septha Indrianto, Ketua KADIN Surakarta sampaikan tentang aglomerasi dan potensi yang dimiliki Kota Solo (Surakarta). 

Menurut Ferry Septha Indrianto, selama ini kita telah kehilangan potensi lokal, karena selama aglomerasi tidak terwujud, maka akan terus kehilangan, apalagi wilayah Kota Surakarta hanya sedikit sekali.

'Pengembangan potensi Kota Solo adalah optimalisasi sumber daya lokal, di mana pembangunan perekonomian daerah akan sangat ditopang keberhasilannya entitas perusahaan lokal yang dimiliki Kota Solo," ujar Ferry Septha Indrianto. 

Abdullah Suwarno, Ketua Dewan Penasihat KADIN Surakarta melayangkan pertanyaan terkait peningkatan PAD dan alokasi APBD, di mana peningkatan APBD dapat dilakukan dengan dua cara, yakni ekstensifikasi dan intensifikasi.

"Mohon maaf ya, saya batasi, jangan terus naikkan PBB lagi. Ini yang bahaya. Cari lain yang belum dipungut," pesan Abdullah Suwarno. 

Menjawab pertanyaan Abdullah Suwarno, calon walikota Solo nomor urut 2, Respati Ardi menjelaskan  bahwa dalam memimpin kota diperlukan kreativitas seorang walikota.

Swastanisasi dirasakan Respati Ardi sangat penting, dengan dana-dana CSR, walikota sebagai brand ambassador mencari dana di luar Kota Surakarta. 

"CSR sangat penting apabila kita tidak bisa bergantung dari APBD," ujar Respati, Sabtu (5/10/2024). 

Respati Ardi juga menyebutkan bahwa  saat ini Kota Solo menuju kota wisata, sehingga jika mendapatkan mandat memimpin Kota Solo, dirinya akan menambah satu hotel bintang lima dan melakukan revisi Perda Pariwisata.

Sementara Bambang Nugroho, calon wakil walikota Solo nomor urut 1, menjelaskan pentingnya kolaborasi dengan kepala daerah lain dan para pengusaha untuk meningkatkan PAD.

"Untuk meningkatkan PAD, kita akan coba investasi di kabupaten-kabupaten yang ada, supaya pariwisata kita yang sumber daya alam tidak ada, kita investasi di sana. Sehingga judulnya orang datang ke Surakarta, ayo ke Solo, orang bisa datang ke kabupaten-kabupaten. Dengan apa, kolaborasi," jawab Bambang.

Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Pendidikan Informasi dan Advokasi KADIN Surakarta, Kresna Bayu Sangka menyebutkan tentang perkembangan indikator pendidikan Kota Solo yang cenderung naik, namun permasalahan muncul antara kompetensi SDM dengan kebutuhan pasar yang dinamis.

"Program-program peningkatan keterampilan dan kompetensi atau skill up SDM juga belum maksimal," sebut Kresna Bayu Sangka. 

Menanggapi uraian Kresna Bayu Sangka, Teguh Prakosa, calon walikota Surakarta nomor urut 1 menegaskan bahwa Solo sudah membangun infrastruktur untuk melatih SDM, diawali sejak periode kedua Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) kemudian dilanjutkan pada masa Walikota FX Hadi Rudyatmo.

Teguh mencontohkan, tentang pelatihan skill tenaga kerja sudah disediakan di Solo Techno Park (STP), yakni pelatihan las di air, sampai yang terbaru adalah AI Experience Center. 

Untuk lapangan kerja di Kota Solo  digelar sejumlah event job fair.

"Anak-anak kita meninggalkan Solo itu malas. Ini yang harus kita ubah, yaitu kita biayai pelatihan di STP, seperti  pelatihan las, las di bawah air. Kan di Solo tidak ada yang membutuhkan las di bawah air. Apa mau ngelas ning jero (di dalam) sumur, tidak ada. Yang ada di luar Jawa semuanya. Jobnya ada, nyuwun sewu mboten wonten ingkang budal (mohon maaf, tidak ada yang mau berangkat)," ujar Teguh.

Terkait pertanyaan Kresna Bayu Sangka, calon wakil walikota nomor urut 2, Astrid Widayani menjelaskan bahwa upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Solo didasarkan atas tiga dimensi yakni pendidikan, kesehatan dan standar kelayakan pendapatan. 

"Ketika kita berbicara peningkatan SDM, tidak lepas dari tiga hal itu. Dan Surakarta sudah baik, terus meningkat. Tapi ketika kita lihat pemerataan pendidikan ini, kita implementasikan dalam sebuah kebijakan yang lebih tepat guna dan sasaran," ujar Astrid Widayani. 

Menurut Astrid Widayani, perlu keseimbangan ketiganya, sehingga  pendidikan dapat berperan dalam pembangunan kota. 

Astrid juga memberberkan bahwa dirinya dan Respati Ardi akan mengupayakan pemerataan pendidikan, sehingga SDM meningkat, serta akan memperjuangkan, dengan pemerintah pusat, agar regulasi zonasi dihapuskan. 

Selain itu, diuraikan Astrid, pendidikan vokasi dan kompetensi masyarakat juga akan ditekankan. 

Semoga tulisan tentang Begini Cara Respati-Astrid dan Teguh-Bambang Adu Gagasan, di Sambung Rasa KADIN Surakarta, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***

Editor : Asarela Astrid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut