SOLO, iNewsbadung.id - Kurang lebih 40-an talent yang didominasi para lelaki memperagakan busana batik, sebagai tanda ikut memeriahkan Hari Batik Nasional, Rabu (2/10/2024).
Peragaan busana ini disebutkan Heru Mataya, Pendiri Arts & Heritage, melibatkan warga masyarakat Keprabon, sebuah kampung di Kota Surakarta yang bersejarah, sebagai talent atau model.
Selain itu juga dimeriahkan para pedagang Pasar Triwindu, serta masyarakat Kota Surakarta yang terpanggil ingin bergabung memperagakan busana dalam Fashion Show Batik Lelaki Pesona Khas Para Pria Keprabon.
Heru Mataya menyebutkan, pagelaran perdana ini merupakan salah satu upaya, di mana bicara batik adalah bicara tentang semua, dari lintas sosial, lintas disiplin, keguyuban dan kebersamaan.
"Bicara batik adalah bicara tentang semua, dari lintas sosial, lintas disiplin, keguyuban dan kebersamaan, sehingga menjadikan batik sebagai kebanggaan kita bersama," pesan Heru Mataya saat wawancara khusus dengan iNewsbadung.id usai pagelaran.
Fashion show yang menggandeng kurang lebih 10 UMKM batik ini, dikatakan Heru Mataya bertujuan agar warisan budaya Nusantara dapat dilestarikan semua kalangan masyarakat.
"Melestarikan tidak menjadi tugas pemerintah saja, tetapi juga masyarakat, khususnya kita mulai dari Kampung Keprabon," tutur Heru.
Meskipun sempat diguyur hujan, namun fashion show Batik Lelaki Pesona Khas Para Pria Keprabon ini berjalan lancar dan menarik banyak pengunjung.
Para model yang secara bergantian memperagakan karya-karya desainer Kota Surakarta ini terlihat berlalu lalang di selasar Ngarsopuro, berjalan dari Utara ke Selatan dan sebaliknya di selasar Timur.
Tidak hanya di selasar Timur, para model yang terdiri dari beragam usia dan profesi, seperti anak-anak, remaja, pemuda dan orang tua, baik pelajar, mahasiswa, karyawan ataupun pengusaha, juga berjalan menyeberang menuju selasa Barat bagian Selatan.
Meskipun sempat menghentikan para pemakai jalan, yang mengendarai mobil ataupun sepeda motor yang berlalu lalang di Jalan Diponegoro, Ngarsopuro, namun fashion show yang diiringi lantunan Pung & Friends dengan musik Jazz Triwindu ini berjalan tanpa ada hambatan.
Dari pengamatan iNewsbadung.id, fashion show ini terkesan menarik, dibuka dengan Tari Gambyong Putri Solo yang menyedot banyak peminat fotografi dan videografi.
Kesan menarik, unik dan berbeda juga terlihat saat rombongan pria berjas hitam, dasi kupu-kupu, blangkon, sepatu hitam dengan kebaya atau jarik, muncul dengan gaya maskulin.
Penampilan para pria dengan beragam usia ini membawa kesan busana priyayi zaman Belanda, terkesan Jawa, modern namun cerdas.
Tidak hanya itu, di sisi lain juga terlihat karya kolaborasi desainer lokal, seperti
Erna Aprilia, dengan brand Dencraft lewat cardigan batik biru, yang dikombinasikan kain lilit hitam, membawa kesan minimalis namun berkelas dan istimewa.
Semoga tulisan tentang Meriahkan Hari Batik Nasional, Fashion Show Batik Lelaki Pesona Khas Para Pria Keprabon Libatkan Warga, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid