Menurut Heru, wastra sudah memberi peran dalam kebudayaan, mulai dari proses kelahiran, kehidupan hingga kematian manusia.
"Dibalik kain menyimpan kehidupan tradisi masyarakat dan adat istiadat, yang merupakan interaksi manusia dengan alam dan lingkungan," terang Heru.
Ditambahkan Heru, saat memakai wastra, tidak hanya terasa sebagai kain penutup tubuh, namun tubuh dapat merasakan proses kreatif, makna dan daya hidup ketelatenan dari tangan-tangan para pengrajin.
Wastra sangat berjasa melestarikan kain tradisional Indonesia, meliputi tenun, batik, songket, ulos, sasirangan, lurik dan lain-lain.
Ditegaskan Heru, wastra memiliki banyak nilai kehidupan yang sangat bermanfaat bagi kaum muda Indonesia, serta berguna bagi pengetahuan karena tradisi pembuatan wastra merupakan sustainable cultural heritage.
Terkait Wastra Nusantara Fashion yang akan digelar di Plaza Taman Sriwedari, diharapkan mampu memberikan panggung besar terhadap eksistensi karya-karya para fashion designer di Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah dan Indonesia.
Editor : Asarela Astrid