Selain keberadaan soto, dijelaskan Daryono mampu memperkuat Kota Solo sebagai Food Smart City, di antara 200 kota lain di dunia.
Ke depan, Kota Solo diharapkan mampu menjadi contoh kota yang mampu memanajemen potensi pangan, sehingga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dan pengentasan kemiskinan.
Tidak hanya itu, festival ini diharapkan mampu menjadi ajang promosi potensi kuliner daerah, sehingga festival yang sudah memasuki tahun ke-9 juga
memperkenalkan kuliner nusantara yang jarang dikenal masyakarat atau kurang populer di Indonesiq, awbut saja lemang dari Minangkabau, Sumatera Barat.
Festival yang akan digelar di area Stadion Manahan ini diharapkan dapat menjadi peluang bisnis, karena langkah ini dijelaskan Daryono masuk kategori ekonomi kreatif.
Semoga tulisan tentang Solo Indonesia Culinary Festival 2024 angkat soto jadi tema utama ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid