SOLO, iNewsbadung.id - Kota Solo atau Surakarta, telah menjadi magnet dan cabe rawit politik Indonesia di mana pernyataan ini diungkapkan Dr. Purwanto Yudhonagoro, S.E., M.Par., CHA., General Manager Hotel Asia Solo .
Dalam rilisnya untuk iNewsbadung.id, Purwanto menyebutkan bahwa akhir-akhir ini, Kota Solo menjadi perhatian berbagai kalangan, tidak terkecuali pengamat politik.
Bukan karena pariwisata dan pembangunan yang masif yang menjadi perhatian, tetapi terkait pelaksanaan Pilpres 2024.
Seperti diketahui, ditambahkan Purwanto Yudhonagoro, Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka (biasa disebut dengan Mas Wali) maju sebagai salah satu kontestan peserta Cawapres mendampingi Prabowo Subianto sebagai Capres periode 2024-2029.
Pencalonan ini sudah menjadi berita hangat dimana-mana baik nasional maupun internasional karena sarat polemik isu dinasti politik dan pengaturan keputusan di MK, di mana adanya perubahan batas minimal usia calon Capres-Cawapres yang diperbolehkan maju dalam Pemilu 2024, yakni dibawah usia 40 tahun dan pernah memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.
Meskipun banyak respon negatif terkait perubahan keputusan MK, namun hal ini tidak dapat terbantahkan di tengah kemajuan demokrasi negara, serta hak bebas dalam berpolitik.
Hasil Pemilu 2024 sudah menetapkan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih untuk melanjutkan estafet kepemimpinan berikutnya di negeri ini selama lima tahun ke depan.
Terkait kemenangan ini, Purwanto Yudhonagoro memberikan apresiasi, selamat atas penetapan Prabowo dan Gibran.
Meskipun dalam kesehariannya merupakan pelaku wisata dan akademisi, namun Purwanto mengaku sangat tertarik membahas situasi seperti ini.
"Saya sebagai warga Kota Solo sangat tertarik. Kenapa demikian? Kok tertarik? Ya, karena selama ini secara tidak langsung menjadikan Kota Solo sebagai pusat perhatian yang jika diibaratkan seperti magnet politik Indonesia yang patut diperhitungkan di level nasional," urai Purwanto, Senin (1/4/2024).
Menurut Purwanto, Kota Solo tidak dapat diabaikan begitu saja termasuk dalam melahirkan para pemimpin hebat negeri ini, seperti Presiden Joko Widodo yang merupakan putra asli Solo.
Ditambahkannya, masyarakat dapat belajar dari sejarah panjang perjalanan bangsa, di mana Kota Solo sudah menjadi pusat perhatian politik mulai dari zaman kerajaan, pra kemerdekaan, sampai merdeka seperti saat ini.
Solo selalu menjadi salah satu pembahasan dalam banyak hal tak terkecuali politik.
Selain menjadi magnet perpolitikan Indonesia, Purwanto sering menganggap Kota Solo sebagai cabe rawit politik Indonesia.
Alasannya, karena Kota Solo mampu
menghangatkan bahkan memanaskan tensi politik di Indonesia, meskipun Kota Solo hanya memiliki wilayah sekitar 44,1 km persegi atau 0.14 persen dari luas wilayah Jawa Tengah.
Kota dengan populasi penduduk sekitar 850 ribuan ini juga dianggap Purwanto sebagai salah satu daerah pemilihan neraka bagi kontestan calon legislatif DPR RI, lantaran sengitnya perebutan suara pemilih.
Purwanto tidak memungkiri bahwa Kota Solo diasosiasikan sebagai cabe rawit nya Indonesia dalam politik, yakni kecil dan pedas, namun menarik untuk dirasakan.
Selain itu, keberhasilan Solo menjadi kota maju yang kaya budaya dan memiliki segudang prestasi juga perlu untuk diperhitungkan.
Berkat kepiawaian para pemimpin Kota Solo, mustahil hal ini dapat diwujudkan, karena itu, pemimpin yang akan meneruskan estafet kepempimpinan Kota Solo pasca Gibran ditetapkan sebagai Wapres terpilih periode 2024-2029, dinilai Purwanto perlu memiliki komitmen dan niat tulus kuat membangun Kota Solo menjadi lebih baik dan maju lagi.
Di samping itu juga harus mampu menjadi pemimpin yang dapat merangkul semua elemen masyarakat tanpa membedakan suku, ras dan agama seperti pemimpin-pemimpin Solo sebelumnya, termasuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Kota yang sudah dikenal baik dengan tata krama halus dengan tingkat tolerasi yang tinggi ini dinilai Purwanto sangat disayangkan jika tidak dikelola dengan baik oleh pemimpin berikutnya.
Sebagai pengamat dari luar pemerintahan, Purwanto berharap banyak dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki Kota Solo, pemimpin mampu menjaga budaya Jawa yang sudah turun-temurun melalui kebudayaan di Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran.
Calon-calon pemimpin tangguh di masa akan datang sangat diperlukan, meskipun tidak ada yang tahu masa depan Indonesia seperti apa, namun dengan persiapan dari awal, diharapkan Purwanto sudah siap menghadapi semua.
Sebagai magnet dan cabe rawit perpolitikan Indonesia, Kota Solo perlu berada di garda terdepan dalam menyiapkan calon pemimpin yang tangguh dan visioner ke depan.
Semoga tulisan tentang Kota Solo telah jadi magnet dan cabe rawit politik Indonesia ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid