Menurut Suyanto, ideopolitor difokuskan pada penguatan tiga ideologi politik dan organisasi yang akan diteruskan ke cabang dan ranting, sehingga semua lembaga dan ortom di tingkat daerah segera melakukan konsolidasi internal.
Muhammadiyah Tidak Bisa Lepas dari Politik
Bachtiar Dwi Kurniawan, Ketua MPKSDI Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan, ada empat alasan Muhammadiyah tidak bisa lepas dari politik, pertama, warga Muhammadiyah adalah makhluk politik, kedua, Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah amar maruf nahi munkar, di mana dalam proses dakwahnya tentu tidak memilih-milih.
Alasan ketiga adalah, sumber daya manusia (SDM) Muhammadiyah menjadi magnitute politik yang besar, serta alasan keempat, dalam batas-batas tertentu, Muhammadiyah membutuhkan kanal politik sebagai wadah aspirasi politik.
Bachtiar menegaskan, jika dilihat dari sejarahnya, Muhammadiyah mempunyai strategi perjuangan politik, yaitu terlibat aktif dalam kekuatan politik kenegaraan, di mana hal ini terjadi pada masa era demokrasi parlementer, saat Muhammadiyah menjadi kekuatan politik dari partai Masyumi.
Strategi kedua adalah, menghimpitkan kepentingan dengan kekuatan politik tertentu, yang dapat dilihat pada awal orde baru. Sedangkan strategi politik ketiga yakni menjaga jarak yang sama dengan kekuatan politik manapun.
Strategi politik terakhir adalah liberalisasi politik, berarti Muhammadiyah secara sadar membiarkan warga Muhammadiyah memasuki kekuatan politik manapun, dengan dampak yakni organisasi otonom, serta amal usaha dapat dimasuki kepentingan-kepentingan politik, seperti yang terjadi di masa reformasi.
Editor : Asarela Astrid