SUKOHARJO, iNewsbadung.id - Mahasiswa KKN tematik 121 UNS Surakarta yang tergabung dalam program Gentan Peduli Sampah (Gelipah), ajak masyarakat ubah minyak jelantah jadi biodiesel bernilai guna
Dicetuskannya program pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel ini dilatarbelakangi berlimpahnya limbah minyak goreng bekas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Pembuatan biodiesel ini dilakukan untuk mengurangi jumlah limbah minyak jelantah yang memiliki kemungkinan membawa dampak negatif ketika langsung dibuang ke lingkungan ataupun saat dilakukan daur ulang kembali menjadi minyak goreng lagi.
Bimbingan dosen pembimbing lapangan Dr. IF Nurcahyo, S.Si., M.Si., terhadap mahasiswa KKN Tematik 121 UNS ini telah membuat kelompok KKN yang terdiri dari Yusnadia Kemala Wati, Abby Ramadhany Sujanti, Diyah Ayu Adiningrum, Hanifah Azzahra, Irma Rohmatun, Lina Widya Puspitaningrum, Lutfia Dwi Arifah, Nur Aisyah Putri Naura, Saskia Fiestika Berliana, dan Syifa Arsenalia, sukses mempraktekkan pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel.
Pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel ini yang dilakukan di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo ini dapat digunakan sebagai campuran bahan bakar solar.
Program yang dinaungi BUMDes Gentan ini merupakan wujud dukungan terhadap cita-cita Gematara (Gentan Maju Tanpa Ragu), di mana program Gelipah adalah bagian kerjasama dengan pemerintah Desa Gentan.
Pada program Gelipah ini, mengajak masyarakat mengumpulkan berbagai sampah kering seperti botol, kertas, kardus, dan lain-lain.
“Selain sampah kering dari masyarakat, Gelipah juga menerima minyak jelantah dari masyarakat yang dibeli dengan harga Rp2.500,- sampai Rp3.000,- per liter," ujar Anik, Ketua BUMDes.
Disebutkan Anik, pengumpulan minyak jelantah dilakukan pengurus Gelipah dengan mengambil ke rumah warga setiap hari Sabtu, di mana masyarakat yang menjual minyak jelantah, otomatis menjadi anggota Gelipah.
Dalam program tersebut, minyak jelantah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan biodiesel.
Produksi biodiesel ini diharapkan Eko, Sekretaris Desa Gentan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan mampu menyukseskan Program Kerja Desa Gentan menjadi Desa Percontohan.
Terkait prosedur kerja pembuatan biodiesel, sebelumnya telah dirancang BUMDes Gentan bekerjasama dengan UGM, sedangkan Tim KKN UNS 121 program studi Kimia melakukan evaluasi dan memberikan inovasi terhadap reaktor biodiesel tersebut.
Pembaharuan ini dilakukan di bawah arahan, serta persetujuan Dosen Pembimbing Lapangan untuk meningkatkan kualitas hasil perolehan biodiesel.
Pembaharuan prosedur kerja dan inovasi peralatan yang telah dikerjakan antara lain adalah komposisi antara bahan yang digunakan, serta penambahan alat berupa pengaduk reaktor.
Hal ini dilakukan agar proses pengadukan berjalan optimal dan alat pencuci pemisah dapat memudahkan proses pencucian.
Sementara dalam proses konversi limbah minyak jelantah, prosedur awal dilakukan penyaringan terlebih dahulu untuk memisahkan minyak goreng bekas kotoran seperti endapan-endapan sisa proses penggorengan.
Penyaringan ini bertujuan untuk memaksimalkan proses produksi biodiesel agar tidak terkontaminasi kotoran, selanjutnya ditambahkan campuran metanol, NaOH dan dilakukan pemanasan yang disertai pengadukan.
Hasil dari pemanasan dilakukan pemisahan dan pencucian di dalam galon pemisah, kemudian lapisan atas yang terbentuk dipisahkan untuk dipanaskan pada suhu 100°C untuk menghilangkan kandungan air yang masih terdapat di dalam minyak.
Pembaharuan lain adalah penambahan prosedur recovery methanol yang dilakukan pada lapisan bawah hasil dari proses pemanasan pertama, yakni lapisan bawah yang berwarna gelap dilakukan pemanasan kembali di dalam reaktor pada suhu 60-65°C.
Salah satu proses pembuatan biodiesel.
Selanjutnya disediakan penampungan yang menampung metanol hasil dari penguapan, sehingga metanol yang diperoleh dapat digunakan kembali untuk proses pembuatan biodiesel selanjutnya.
Hasil proses produksi minyak jelantah menjadi biodiesel ini kemudian dilakukan pengujian untuk menganalisis kualitas biodiesel yang diperoleh, antara lain uji kalor, densitas, dan viskositas.
Dari hasil pengujian, diketahui bahwa produksi biodiesel yang telah dilakukan mahasiswa KKN 121 UNS berhasil dilakukan.
Karena itu, adanya evaluasi serta inovasi yang telah diberikan, diharapkan kegiatan produksi selanjutnya dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga mampu mengatasi permasalahan limbah minyak jelantah.
Di samping itu juga dapat menciptakan sumber bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan, serta membantu tercapainya cita-cita Desa Gentan sebagai Desa Percontohan.
Semoga tulisan tentang mahasiswa KKN 121 UNS Gelipah, ajak masyarakat ubah minyak jelantah jadi biodiesel bernilai guna ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan jangan lupa share tulisan ini, serta nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Sumber Penulis :
Yusnadia Kemala Wati
Abby Ramadhany Sujanti
Diyah Ayu Adiningrum
Hanifah Azzahra
Irma Rohmatun
Lina Widya Puspitaningrum
Lutfia Dwi Arifah
Nur Aisyah Putri Naura
Saskia Fiestika Berliana
Syifa Arsenalia
Editor : Asarela Astrid