Selain itu, ia juga menjamin ketersediaan bahan baku dalam jangka panjang, sebab jika yang digunakan kulit sapi betina, nantinya jumlah sapi sendiri akan terus berkurang karena sapi betina berproduksi dan beranak pinak.
Sementara kendala ketersediaan bahan baku kulit sapi jantan, kelangkaan dan melambungnya harga minyak goreng beberapa waktu telah berimbas pada usahanya, dan sangat dirasakan Iwan.
Mengawali usaha sebagai penghubung transaksi jual beli kulit sapi segar yang didatangkan dari Papua tahun 2003.
Pria yang sebelumnya berprofesi sebagai penyanyi di beberapa tempat hiburan malam dan Hotel yang menyajikan homeband di kota Solo tersebut, mulai bersentuhan dengan dunia bisnis, diluar profesi yang digelutinya.
Meski sejak awal saat menerjuni bisnis kulit Iwan sudah mengetahui bahwa salah satu produk yang bisa dibuat dan berpeluang menjadi usaha menguntungkan dari kulit sapi segar adalah pembuatan makanan ringan atau snack rambak kulit, namun Iwan mulai benar-benar serius menjalankan usaha pembuatan rambak sejak 2011.
Semoga tulisan meraup omset miliaran dari rambak kulit sapi, inilah kisah sukses Iwan Saswianto bermanfaat bagi para pembaca.
Nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, serta silahkan share tulisan ini. ***
Editor : Asarela Astrid