BADUNG, iNewsbadung.id - Renungan Harian Kristen, hanya dekat Tuhan seperti sang Gunadewa ini hadir mewarnai tulisan iNewsbadung.id, untuk menjadi berkat di tengah-tengah kehidupan dunia.
Tulisan Renungan Harian Kristen ini diharapkan juga mampu memberikan pemahaman, pengertian, bahkan kedamaian, kelegaan hati bagi hati yang selalu rindu, haus dan lapar jamahan Tuhan.
Ketika hati penuh beban, berat dan tidak ada seorang pun yang mau mendekat, Renungan Harian Kristen ini semoga dapat membantu melepaskan jeratan masalah, dan semakin memperkuat iman pembaca di dalam Tuhan.
Yakobus 4: 8a Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat padamu.
Perasan kesepian yang menyayat, terbuang, putus asa, tidak berharganya hidup, kemarahan bahkan niat balas dendam, pernah dialami Gunadewa, seorang tokoh ksatria dalam dunia pewayangan.
Dia mestinya pantas berbahagia, karena terlahir dari seorang raja besar, seorang raja kekasih dewa dan penasehat Pandawa, yaitu Prabu Kresna.
Namun kenyataan berbicara lain, dia lahir dengan “cacat permanen”, wajahnya memancarkan seorang ksatria, tetapi mempunyai ekor seperti kera.
Bagi Prabu Kresna, kelahiran Gunadewa seperti itu adalah “aib besar”, karena itu titah raja pun jelas, yakni buang Gunadewa, jangan sampai berita kelahirannya didengar seluruh rakyat, apalagi sampai ke negara sahabat.
Terbuang tanpa harapan di puncak gunung, di pertapaan Ganamadana, awalnya membuat Gunadewa frustasi dan ingin mengakhiri hidupnya.
Namun perlahan, kesunyian gunung dan suasana pertapaan itu mampu mengendapkan jiwa dan perasaannya, sehingga Sang Gunadewa memutuskan bertapa mendekatkan diri kepada Sang Penguasa Jagad Raya.
Akhirnya Gunadewa menjelma menjadi pertapa sakti, kata-katanya bertuah, putrinya yang semula buruk rupa disabda berubah menjadi cantik jelita, hingga menjadi permaiusri Prabu Parikesit.
Sementara ayahnya, Prabu Kresna setelah melihat anak-anaknya yang lain mati saling bunuh, dan kerajaannya hancur ditenggelamkan dewa laut, juga mengalami kematian sia-sia.
Perasan kesepian, tidak dihargai, dicampakkan, bahkan kelahiran yang tidak diharapkan, karena tidak sesuai ekspektasi lingkungan sekitar, yang mengukur segala sesuatu lewat “kaca mata dunia” mungkin pernah kita alami.
Karena tidak kaya, selalu dipandang sebelah mata, tidak sukses dan tidak memiliki kedudukan apa-apa, maka omongan kita pun dianggap angin lalu.
Bisnis keluarga hancur, maka kelahiran kita dianggap membawa sial, dan karena iman kita, kitapun dimusuhi dunia.
Seperti Gunadewa yang berhasil mengatasi keadaannya dengan bertapa mendekatkan diri kepada Sang Khaliq, Rasul Yakobus pun menasehati agar membawa semua beban hidup kita dengan mendekat kepada Tuhan.
Pemazmur, Daud pun ketika menghadapi situasi itu memperoleh rahasia kemenangan dengan mendekat pada Tuhan, karena hanya dekat Allah saja aku tenang, dan daripadaNya lah keselamatanku.
Semoga Renungan Harian Kristen, hanya dekat Tuhan seperti sang Gunadewa ini dapat menjadi berkat, dan mengubahkan hati kita, agar selalu dekat pada Tuhan.
Nantikan terus tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, dan silahkan share tulisan ini, agar selalu menjadi berkat di tengah-tengah kehidupan dunia. ***
Editor : Bramantyo