get app
inews
Aa Read Next : Mahasiswa KKN 179 UNS Dorong Potensi Wisata Desa Tegalmulyo Melalui Peningkatan Digital Marketing

Candi Plaosan, Jejak Toleransi Romantisme Raja Hindu dan Ratu Buddha Masa Jawa Kuno

Kamis, 16 Maret 2023 | 18:37 WIB
header img
Tampilan Candi Plaosan, jejak toleransi romantisme Raja Hindu dan Ratu Buddha masa Jawa kuno , di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Klaten, Jawa Tengah. Foto : kemdikbud

KLATEN, iNewsbadung.id - Candi Plaosan, jejak toleransi romantisme Raja Hindu dan Ratu Buddha masa Jawa kuno adalah kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Candi Plaosan tak hanya indah, unik, lain daripada lainnya, namun juga mencerminkan jejak toleransi dan romantisme indah antara seorang raja dan ratu masa Jawa Kuno.

Tulisan Candi Plaosan, jejak toleransi romantisme Raja Hindu dan Ratu Buddha masa Jawa kuno ini dirangkum iNewsbadung.id dari berbagai sumber, dimana kompleks Candi Plaosan, yang terdiri dari Candi,-candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul, merekam jejak toleransi dan sekaligus romantisme dari raja dan ratu pada masa Jawa Kuno. 

Keduanya adalah Raja Rakai Pikatan dan permaisurinya Pramudhawardani, penguasa kerajaan Mataram Hindu.

Rakai Pikatan adalah keturunan raja-raja Wangsa Sanjaya beragama Hindu, sementara Pramudhawardani adalah keturunan Wangsa Sailendra yang beragama Buddha. 

Kisah romantisme cinta keduanya yang kuat ditengah ancaman berbau politik sang adik, Balaputradewa, tetap tak mampu menghalangi kisah cinta keduanya ke jenjang pernikahan.

Pernikahan beda keyakinan dua wangsa ini amat besar pengaruhnya pada masa Jawa Kuno, terbukti sukses melahirkan karya-karya monumental bangunan pemujaan yang terbilang unik, sarat pesan toleransi di dalamnya.

Salah satu bukti bangunan monumental yang menyiratkan semangat toleransi pada masa Jawa kuno itu adalah Candi Plaosan. 

Komplek Candi Plaosan adalah bangunan pemujaan bernafaskan Buddha, terbukti adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping) berbentuk stupa. 

Namun yang elok, kompleks percandian nan megah ini dibangun Ratu Pramudhawardani yang beragama Buddha, dibantu sepenuhnya oleh Raja Rakai Pikatan yang berkeyakinan Hindu.

Komplek percandian Buddha yang dibangun pada abad ke-9 oleh Pramudhawardani dan Raja Rakai Pikatan ini dibangun dengan semangat toleransi dan romantisme yang menakjubkan kepada permaisurinya Pramudhawardani (Sri Kahulunan), yang tetap memegang teguh agama leluhurnya dari wangsa Sailendra yang beragama Buddha.

Kompleks Candi Plaosan, yang terdiri atas candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul pada masa lalu dikelilingi parit berbentuk persegi panjang. 

Sisa struktur bangunan parit masih bisa dilihat di bagian timur dan barat candi. 

Candi Plaosan sekarang nampak eksotis seperti menyembul di tengah-tengah areal persawahan Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan.

Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama yang unik, dimana candi yang terletak di sebelah kiri (di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh wanita (Candi Wadon), dan candi di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki (Candi Lanang).

Sedangkan di bagian utara kompleks terdapat mandapa terbuka dengan beberapa arca Buddhis. 

Kedua candi induk ini dikelilingi 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung / arca Dhyani Boddha. 

Walaupun candi ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu.

Candi Induk Selatan Plaosan Lor dipugar pada tahun 1962 oleh Dinas Purbakala, sementara itu, Candi Induk Selatan dipugar tahun 1990-an oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Jawa Tengah. 

Candi Plaosan Kidul merupakan candi bercorak Hindu, yang sangat menarik di Jawa Tengah, dalam satu komplek pemujaan dengan dua nafas keagamaan.

Semoga tulisan Candi Plaosan, jejak toleransi romantisme Raja Hindu dan Ratu Buddha masa Jawa kuno ini dapat memberikan rekomendasi bagi para pembaca yang membutuhkan. 

Nantikan terus tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id dan silahkan share tulisan ini, agar bermanfaat. ***,

Editor : Bramantyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut