16 Museum di Yogyakarta Ini, Simpan Banyak Kisah Penting, yang Wajib Dikunjungi

YOGYAKARTA, iNewsbadung.id - Ada 16 museum di Yogyakarta yang berhasil dikunjungi iNewsbadung.id, dimana semuanya mempunyai kisah penting.

Museum-museum ini menyimpan kisah penting, bahkan bersejarah bagi Negara Indonesia, mulai peninggalan masa prasejarah sampai perkembangan Islam.

Baca Juga

Wisata Edukasi Yang Rekomen di Kota Yogya, Ada Koleksi Keramik Kuno

Berikut catatan iNewsbadung.id, terkait 16 museum di Yogyakarta, yang telah dikunjungi beberapa waktu lalu. 

1. Museum Ullen Sentalu

Museum ini awalnya hanya untuk menyelamatkan karya-karya batik kuno yang banyak diburu para kolektor asing, dan menyimpan koleksi kebaya, naskah, foto juga lukisan.

Baca Juga

Tak Perlu Mesin Waktu Kembali Masa Lampau, Cukup Datang ke Musium Radya Pustaka

2. Museum Batik

Untuk mengetahui perkembangan batik, wisatawan wajb mengunjungi museum batik pertama di Yogyakarta, terlebih disini menyimpan koleksi batik tulis gaya Yogya, Solo dan pesisiran.

3. Museum Wayang Kekayon

Museum yang terletak di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta ini memiliki ribuan koleksi wayang, diantaranya wayang purwa, wayang madya, wayang kancil, wayang golek, wayang potehi, wayang bali dan beberapa koleksi topeng.

4. Museum Dirgantara Mandala

Terletak di komplek Pangkalan Udara TNI AU Yogyakarta, museum ini memiliki banyak kisah sejarah kedirgantaraan bangsa Indonesia. 

5. Museum Bahari Yogyakarta

Museum Bahari Yogyakarta ini berkaitan erat dengan TNI, sehingga tidak heran jika museum ini banyak menyimpan alat-alat yang dipakai TNI Angkatan Laut, diantaranya sonar, kapal perang, radar, kompas, ranjau, torpedo, baling-baling dan lainnya.

6. Museum Dharma Wiratama

Museum Dharma Wiratama menyimpan berbagai kesiagaan alat-alat perang zaman dulu, bahkan museum ini juga menyimpan foto-foto pejabat KASAD RI.

7. Museum Perjuangan

Benda-benda sejarah perjuangan seperti patung, relief, dan foto banyak tersimpan di museum ini.

8. Museum Sonobudoyo

Museum Sonobudoyo, terletak tidak jauh dari Alun-alun Kraton Yogyakarta, dimana museum ini menyimpan koleksi benda-benda peninggalan dari masa prasejarah hingga masa perkembangan Islam.

9. Museum Kereta Keraton Yogyakarta

Salah satu saksi bisu perjuangan para Raja dan Sultan di Yogyakarta dalam mempertahankan keraton, adalah museum ini, dimana peninggalan kereta-kereta para Raja ada disini.

10. Museum Sasmitaloka Sudirman

Di museum ini terdapat penggalan-penggalan cerita hidup Jendral Sudirman, mulai dari masa kecil di Purwokerto sampai wafat di Yogyakarta.

11. Museum Dewantara Kirti Griya

Museum ini didirikan di bekas rumah Ki Hajar Dewantara, dimana museum ini  menyimpan ribuan koleksi yakni surat-surat, naskah serta foto Ki Hajar Dewantara. 

12. Museum Anak Kolong Tangga

Museum Anak Kolong Tangga, disebut demikian karena letak museum ini berada di kolong tangga, diantara dua tangga ulir menuju gedung pertunjukan Taman Budaya Yogyakarta, sementara koleksi yang dimiliki museum ini seperti buku cerita, mainan serta poster. 

13. Museum Gunung Api Merapi

Museum Gunung Api Merapi adalah museum yang menyimpan koleksi benda yang menjadi bukti aktivitas Gunung Merapi, seperti batu bom Gunung Merapi, benda-benda milik korban erupsi Merapi yaitu rangka sepeda motor, pakaian dan benda lain. 

14. Museum Affandi

Karya-karya Maestro lukis Affandi yang sangat mendunia, dapat dinikmati di museum ini, bahkan disini juga menyimpan beberapa benda yang berhubungan dengan perjalanan hidup Affandi, sebut saja sepeda onthel, mobil sedan kuno, sandal jepit, ember, sarung dan lainnya.

15. Museum Nyoman Gunarsa

Berada di daerah Papringan Catur Tunggal, Depok, Sleman, Museum Nyoman Gunarsa banyak menyimpan karya pelukis-pelukis Indonesia berprestasi.

16. Museum Biologi

Museum Biologi ini dikelola Fakultas Biologi UGM, yang menyimpan banyak benda koleksi binatang dan tumbuhan, berjumlah ribuan, yang sudah diawetkan.

Nah, selain untuk menambah pengetahuan, mengunjungi 16 museum di Yogyakarta juga bisa menjadi sarana pembelajaran serta meningkatkan keterampilan.***

Editor : Bramantyo