BADUNG, iNewsbadung.id - Pulau Bali dihuni oleh penduduk yang mayoritasnya adalah suku Bali. Mereka masih menggunakan bahasa Bali atau basa Bali dalam menjalankan aktivitas keseharian.
Bahasa Bali Ibu menarik untuk diketahui. Sebab ada banyak istilah yang digunakan untuk menyebut 'Ibu' dalam bahasa Bali.
Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bahasa Bali berasal dari Pulau Bali itu sendiri. Bahasa ini juga digunakan di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur, dua provinsi yang bersebelahan dengan Bali.
Ada dua dialek dalam bahasa Bali, yakni Bali Aga atau Bali Mula, dan Bali Dataran. Bali Aga biasanya dituturkan oleh penduduk Bali di dataran tinggi, sedangkan Bali Dataran dituturkan oleh penduduk yang berada di dataran rendah.
Bahasa Bali pun mengenal tingkatan, sama halnya dengan sistem kasta yang membagi masyarakat Bali dalam beberapa golongan seperti Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.
Tingkatan dalam Bahasa Bali sama halnya dengan Bahasa Jawa yang mengenal pembagian bahasa Jawa menjadi bahasa Jawa kasar (ngoko), madya, dan halus (kromo). Tingkatan Bahasa Bali terbagi sebagai berikut:
1. Basa Kasar, adalah bahasa Bali yang artinya tidak baik. Sangat dilarang digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau terhormat.
2. Basa Andap, adalah bahasa Bali yang memiliki nilai rendah (endep), namun artinya tidak kasar. Basa Andap kerap digunakan dalam pergaulan sehari-hari atau berbicara dengan teman sebaya yang telah akrab.
3. Basa Madya, adalah bahasa Bali yang terdengar sopan atau enak didengar meski maknanya biasa saja. Basa Madya berada di tengah-tengah antara Basa kasar dan Basa Alus
4. Basa Alus, adalah bahasa Bali di tingkatan tertinggi. Terdengar lembut, sopan, dan memiliki makna yang istimewa. Biasa digunakan untuk berbicara dengan orang yang dihormati seperti pejabat, bangsawan atau pemuka agama. Basa Alus juga bisa ditemukan dalam percakapan dengan orang tua atau antara murid dengan guru.
Editor : Bramantyo