SRAGEN, iNewskaranganyar.id - Sebelum berubah wujud, Gunung Kemukus yang terletak di Desa Pendem, Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah ini termasuk salah satu lokasi favorit orang untuk mencari pesugihan atau kekayaan dengan jalan pintas.
Berbeda dengan lokasi pesugihan lainnya, ritual mencari pesugihan di Gunung Kemukus ini bisa dikatakan banyak disukai oleh pencari kekayaan. Terutama para hidung belang.
Pasalnya, di Gunung Kemukus, pencari pesugihan diharuskan untuk berhubungan badan dengan orang lain selama tujuh kali. Dengan kata lain, bila pencari pesugihan itu pasangan suami istri, maka sang suami harus mengiklasakan istrinya di gauli oleh pria lain, begitu pula sebaliknya.
Sebelum Gunung Kemukus dilarang keras oleh Pemerintah Sragen sebagai lokasi prostitusi terselubung berkedok ziarah, orang harus ekstra keras untuk bisa ke Gunung Kemukus. Pasalnya, Gunung Kemukus ini terletak di sekitar waduk Kedungombo.
Sehingga, bila air waduk penuh, peziarah harus menyeberang dengan menggunakan perahu. Bahkan di lokasi tersebut dibangun dermaga untuk lokasi penyebarangan.
Namun bila kondisi air surut dan mengering, peziarah bisa melalui jalan darat dengan melewati jembatan. Karena perahu yang digunakan untuk menyebrangi para peziaran tak bisa digunakan karena kondisi waduk kering..
Gunung kemukus sendiri memiliki beragam versi cerita. Salah satu diantaranya dan dipercaya oleh masyarakat sekitar adalah makam dari Pangeran Samudro, salah satu putra dari Raja Majapahit yang terakhir dari seorang selir.
Menurut cerita yang dihimpun iNewskaranganyar.id dari beberapa warga desa yang tinggal di sekitar gunung Kemukus. Salah satunya adalah Pardi (50). Pardi mendengar cerita dari ayahnya, konon pada saat akhir runtuhnya kejayaan Majapahit, yang di serang oleh Raden Patah dari Demak, Pangeran Samudro dan ibunya ikut ke Demak.
Editor : Dian Burhani