MOJOKERTO, iNewsbadung.id - Setelah belasan hari dalam pencarian seorang pendaki yang hilang di Bukit Krapyak, Mojokerto pada 11 September lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Korban bernama Rafi Dimas Badar (20), mahasiswa Universitas Wijaya Putra bernama Rafi Dimas Badar (20) itu tewas dibawah jurang lereng Gunung Welirang sedalam 100 meter.
Keberadaan korban diketahui setelah tim SAR gabungan menemukan sandal selop di sekitar lokasi pada Senin (26/9/2022) sore. Tim gabungan kemudian melalukan penyisiran. Hingga menemukan bau tak sedap di sekitar lokasi.
Setelah ditelusur terlihat jasad korban ada di teras jurang terusan Kali Luwak dengan kondisi memprihatinkan.
Tim SAR Gabungan kemudian melakukan evakuasi dengan cara menandu korban secara bergantian melewati Bukit Krapyak, Kecamatan Pacet, Mojokerto.
Personel SAR Saiful Hasan, Rabu (28/9/2022) kemarin sebut setelah berhasil turun, korban langsung dibawa ke RS Profesor Dr Sukandar, Kecamatan Mojosari, untuk dilakukan autopsi.
"Posisinya berada di tengah-tengah tebing di aliran air terjun yang mengering. Kemungkinan, korban tersesat lalu jatuh dan meninggal dunia," jelas Saiful Hasan.
Sebelumnya diketahui mahasiswa asal Surabaya dilaporkan hilang usai berkemah di Bukit Krapyak Pacet, Minggu (11/9/2022). Korban berangkat bersama 10 temanya berangkat dari Surabaya dalam rangka liburan kampus.
Saat Minggu pagi, korban sempat disapa dua temanya usai salat subuh untuk diajak turun ke parkiran dan akan kembali ke Surabaya. Namun hingga Minggu siang korban tak kembali dan 10 teman korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Pacet.
Awalnya proses pencarian melibatkan puluhan personel relawan gabungan tujuh hari pertama, tapi korban belum ditemukan. Akhirnya tim relawan melakukan pencarian secara mandiri selama enam belas hari dan akhirnya korban ditemukan.
Berita ini sudah tayang di iNewsjatim.id dengan judul "16 Hari Pendaki Bukti Krapyak Ditemukan Tewas di Jurang Gunung Welirang"
Editor : Dian Burhani