get app
inews
Aa Read Next : Garuda Wisnu Kencana Luncurkan Air Mineral Resmi, Perkuat Brand Awarness dan Citra Wisata Bali

Ngaben Upacara Adat di Bali yang Jadi Incaran Wisatawan

Minggu, 14 Agustus 2022 | 21:21 WIB
header img
Upacara Ngaben di Bali, Ritual Kremasi Jenazah Umat Hindu untuk Sucikan Roh (Foto: instagram)

BADUNG, iNews.id -  Bali dikenal sebagai wilayah yang masih menjunjung tinggi adat istiadat dan tradisi yang sudah ada secara turun-temurun. 

Salah satunya adalah upacara adat di Bali yang masih dilaksanaka masyarakat Bali dan menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung alam yang indah. 

Sangat beruntung jika wisatawan datang ke Bali bertepatan dengan upacara adat Bali. Wisatawan bisa melihat langsung prosesi upacara adat yang sedang dilaksanakan.

Salah satunya upacara Ngaben terbesar di tahun 2022 adalah Ngaben jenazah Raja Ida Cokorda Pemecutan XI pada Jumat (21/1/2022) lalu.

Raja Pemecutan Anak Agung Ngurah Manik Parasara meninggal dunia pada usia 76 tahun Desember lalu. Ritual pemakaman raja telah berlangsung sejak 2 Januari.

Upacara adat Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah di Bali menyempurnakan jenazah supaya dapat kembali ke sang pencipta. 

Upacara Ngaben terbagi menjadi beberapa jenis: Ngaben sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, Swasta, Ngelungah, dan Warak Kruron. 

Upacara Ngaben Sawa Wedana adalah upacara ngaben dengan melibatkan jenazah yang masih utuh (tanpa dikubur terlebih dahulu) . Biasanya upacara ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3-7 hari terhitung dari hari meninggalnya orang tersebut.

Ngaben Asti Wedana adalah upacara ngaben yang melibatkan kerangka jenazah yang pernah dikubur. Upacara ini disertai dengan upacara ngagah, yaitu upacara menggali kembali kuburan dari orang yang bersangkutan untuk kemudian mengupacarai tulang belulang yang tersisa. Hal ini dilakukan sesuai tradisi dan aturan desa setempat.

Upacara Ngaben Ngelungah dilakukan penduduk Bali untuk anak yang belum tanggal gigi. 

Upacara Ngabem Warak Kruron adalah upacara Ngaben yang ditujukan untuk masyarakat yang masih bayi.

mengingat banyaknya biaya yang akan dikeluarkan untuk upacara Ngaben, tidak semua penduduk Bali dapat melaksanakan upacara ini untuk keluarga yang meninggal dunia.

Pemerintah baik desa maupun provinsi biasanya mengadakan ngaben massal yang menarik bagi keluarga yang kurang mampu, agar jasad para leluhurnya dapat dibersihkan atau dibersihkan sesuai dengan ajaran agama Hindu. Jadi, upacara Ngaben memang tidak akan selalu dilaksanakan dan tidak dapat diprediksi.

Editor : Bramantyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut