BADUNG, iNews.id - Pelebaran jalan jelang KTT G20 di Nusa Dua Selatan, Bali, berlangsung ricuh. Pasalnya, tempat persembayangan milik warga terpaksa dibongkar. Pemilik lahan mengaku kecewa atas pembongkaran tempat suci persembahyangan ditengah upacara adat.
Warga setempat melakukan upacara adat untuk pemindahan tempat persembahyangan. Pemilik lahan yang awalnya setuju mulai mengamuk dengan melemparkan bahan material.
Uang ganti yang diberikan pemerintah juga dianggap tak sesuai dengan dampak yang didapat pemilik lahan. Pemerintah memberikan uang ganti rugi Rp1,2 miliar dari
jumlah usulan Rp.6miliar.
"Dari awal saya menyampaikan mendukung pemerintah, tapi ini arogansi pura saya diambil,"papar Nyoman Suardika pemilik lahan, Rabu (3/7/2022).
Dia juga mengaku lahan seluas 35 meter miliknya yang dibongkar berdampak besar terhadap keluarganya. Selain tempat persembahyangan juga terdapat sejumlah warung milik warga untuk berjualan.
Editor : Bramantyo