BADUNG, iNewsbadung. id - Ingin mengawali petualangan ke Bali dengan cara yang tidak biasa? Coba rasakan serunya menyebrangi Selat Bali! Alih-alih terbang, perjalanan lewat jalur laut menawarkan sensasi berbeda: pemandangan spektakuler, suasana santai, hingga jejak sejarah yang menarik.
Selat Bali, Lebih dari Sekadar Lautan Pemisah
Dilansir iNewsbadung dari traveloka, di antara Jawa dan Bali, membentang Selat Bali yang menjadi urat nadi penting perjalanan antar pulau.
Selain sebagai rute logistik, selat ini punya cerita panjang dalam sejarah perdagangan dan budaya Nusantara.
Sejak zaman dahulu, kapal-kapal kecil hingga perahu layar pernah ramai melintas, membawa berbagai hasil bumi dan tradisi yang memperkaya kehidupan di kedua pulau.
Kini, Selat Bali tetap vital sebagai jalur transportasi, menghubungkan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk di Bali, dengan ratusan kapal ferry beroperasi setiap harinya.
Petualangan Laut yang Tak Terlupakan
Berlayar melintasi Selat Bali bukan sekadar berpindah tempat. Saat berdiri di dek kapal, kamu bisa merasakan semilir angin laut yang membelai wajah, menyaksikan birunya lautan berpadu dengan garis cakrawala yang mempesona.
Di pagi hari, semburat cahaya matahari menciptakan pemandangan dramatis, sementara di sore hari, sunset di tengah lautan menjadi pengalaman magis yang sulit dilupakan.
Waktu tempuhnya juga relatif singkat, hanya sekitar 30–45 menit. Tapi dalam rentang singkat itu, kamu bisa mendapatkan pengalaman perjalanan yang berkesan, apalagi dengan kapal yang sudah dilengkapi fasilitas lengkap untuk kenyamanan penumpang.
Mudah dan Nyaman, Ini Cara Menyeberang Selat Bali
Menuju Bali dari Jawa lewat laut kini semakin mudah. Dari Banyuwangi, cukup arahkan kendaraanmu ke Pelabuhan Ketapang. Tiket ferry tersedia sepanjang hari dengan harga terjangkau.
Bagi pejalan kaki, pengendara motor, hingga mobil pribadi, tarifnya tetap bersahabat di kantong.
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait