GIANYAR,iNewsbadung.id – Pulau Dewata kembali menjadi pusat perhatian dunia olahraga anak-anak setelah sukses menyelenggarakan ajang sepak bola usia dini berskala internasional bertajuk Bali 7s 2025, yang digelar pada 18 hingga 20 April di Bali United Training Center, Pantai Purnama, Gianyar.
Turnamen ini mencatat rekor baru dengan melibatkan 389 tim dari enam negara berbeda, menjadikannya sebagai turnamen usia dini terbesar di kawasan Asia Tenggara saat ini.
Tahun ini, lebih dari 6.000 peserta yang terdiri dari pemain muda dan staf pelatih ambil bagian dalam kompetisi ini, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan edisi sebelumnya yang hanya diikuti 226 tim dengan 3.600 peserta.
Lonjakan peserta ini menandakan semakin kuatnya minat terhadap pengembangan sepak bola usia dini di kawasan Asia Pasifik.
Turnamen Internasional dengan Format Kompetisi Modern
Bali 7s 2025 tidak hanya menawarkan jumlah peserta yang besar, tetapi juga sistem kompetisi yang tertata rapi dan profesional.
Hari pertama dan kedua digunakan untuk fase grup, sementara hari ketiga menjadi fase knock-out dengan sistem klaster yang terdiri dari Diamond, Gold, dan Silver.
Tim-tim terbaik dari setiap grup kembali dipertemukan dalam fase knock-out sesuai dengan peringkat mereka di fase sebelumnya.
Dengan total sembilan lapangan pertandingan, turnamen ini memberikan pengalaman bermain yang kompetitif dan aman bagi seluruh peserta, mulai dari usia U8 hingga kategori Pro dan Putri.
Ini merupakan lompatan besar dalam kualitas penyelenggaraan dibanding tahun lalu yang hanya menggunakan delapan lapangan.
Kemeriahan yang Menyatu dengan Festival Keluarga
Lebih dari sekadar pertandingan, Bali 7s juga menghadirkan suasana festival yang menyenangkan bagi seluruh keluarga. Area Food & Beverage, booth UMKM, dan playground untuk anak-anak turut menyemarakkan atmosfer.
Sepanjang tiga hari penyelenggaraan, kawasan Bali United Training Center dipadati oleh lebih dari 30.000 pengunjung, menunjukkan antusiasme luar biasa dari masyarakat dan wisatawan yang hadir.
Partisipasi Internasional Jadi Sorotan
Partisipasi dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Singapura, hingga Australia dan Hongkong mempertegas posisi Bali 7s sebagai ajang internasional.
Salah satu tim yang mencuri perhatian adalah Ateneo de Manila dari Filipina yang keluar sebagai juara di kategori U8 Diamond, serta Beach Hut FC yang menjuarai kategori Putri Diamond.
Panggung Pembinaan dan Regenerasi Talenta Sepak Bola Muda
Menurut Yabes Tanuri selaku perwakilan penyelenggara, turnamen ini menjadi landasan penting bagi pengembangan pemain muda Indonesia.
“Kami tidak hanya menciptakan kompetisi, tapi juga ruang bagi generasi muda untuk belajar, berkembang, dan bermimpi menjadi pemain profesional bahkan memperkuat Timnas Indonesia di masa depan,” tegasnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menyebut Bali 7s sebagai bentuk nyata pembinaan usia dini yang dikelola dengan baik.
“Turnamen seperti ini sangat kami dukung karena memberikan kontribusi nyata terhadap ekosistem sepak bola nasional,” ujarnya.
Turnamen ini didukung penuh oleh Bank Mandiri sebagai sponsor utama, serta didukung sejumlah partner besar seperti Indofood, OPPO, Axis, Siloam, Specs, Club Mineral Water, Nuvo Family, dan banyak lainnya.
Kolaborasi antara dunia usaha dan olahraga ini menjadi salah satu pilar utama terselenggaranya event berskala internasional ini secara berkelanjutan.
M. Ashidiq Iswara dari Bank Mandiri menyebut bahwa Bali 7s menjadi ajang yang tepat untuk mendorong perputaran ekonomi lokal melalui aktivitas UMKM dan pariwisata, serta memperkuat peran komunitas olahraga dalam pembangunan sosial.
Daftar Juara dan Prestasi Tim-Tim Tangguh
Dalam kompetisi ini, puluhan tim berhasil meraih gelar di berbagai kategori usia. Bali United Serdadu menjadi sorotan dengan kemenangan di kategori Pro Diamond dan U16, sementara tim-tim seperti Hasanuddin Red, Redwood Force, dan DJ Pablo juga tampil gemilang di kategori masing-masing.
Turnamen ini menjadi bukti bahwa dengan manajemen yang baik dan dukungan kolaboratif, ajang sepak bola usia dini bisa berkembang menjadi magnet prestasi sekaligus destinasi wisata olahraga yang mendunia.***
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait
