SOLO, iNewsbadung.id - Peneliti dari Spanyol, Angela Lopez Lara, ajak para mahasiswa Program Studi (Prodi) Etnomusikologi, Karawitan, dan Pascasarjana mengikuti kuliah umum tentang gamelan masa lalu.
Dalam makalah berjudul Melacak Kembali Keberadaan Gamelan pada Pameran Dunia Tahun 1889 di Paris, Angela Lopez Lara mengusung penelitian tentang gamelan yang belum pernah diteliti pada ”International Exhibitions in the XIX Century”, sehingga menarik bagi Angela untuk melacak lebih lanjut.
Pemaparan melacak gamelan ini dimulai Angela Lopez Lara dengan melacak kejadian pameran atau expo pada abad 19-an, di mana pada expo-expo yang diselenggarakan, salah satu negara yakni Belanda, ingin menunjukkan apa yang dimiliki Hindia Belanda (kala itu) untuk acara tersebut.
Berangkat dari artikel berjudul The Javanese Kampong: A ”living village” created as an “authentic” experience, artikel Angela Lopez Lara berisi berita kegiatan expo yang dibawakan Hindia Belanda kala itu sebagai negara penjajah yang dibawa dari negara yang dijajah.
Pada tahun 1878, 1880, dan 1883 pada Colonial and Export Exhibition Amsterdam (1883) juga terdapat beberapa bentuk kesenian lain yang dibawa, seperti musik dan tarian.
Karena penasaran, Angela menelusuri lebih jauh dengan melacak dokumen-dokumen serta kegiatan kesenian tentang gamelan di Eropa.
Melalui banyak diskusi ilmiah yang diikuti Angela, banyak kejanggalan asal usul kesenian yang dibawa pada expo-expo tersebut, mulai dari alat musik, tarian, serta bentuk lain yang disajikan dalam expo.
Kegiatan penelitian dengan melacak, mendatangi langsung gamelan, mengecek dokumen majalah yang memuat expo di Belanda, Geneva dilakukan Angela untuk memperkuat penelitian tentang gamelan ini.
Beberapa bahan data primer yang bisa dikembangkan disampaikan Angela Lopez Lara untuk dapat menjadi penelitian berikutnya, mulai dari suara ritmis, halus, bahkan suara kucing, tidak ada struktur entitas dari gaya mana, etnis mana, yang disampaikan pada expo di Paris.
Dr. Zulkarnain Mistortoify, M.Hum., dosen ISI Surakarta berharap, kuliah umum ini menjadi pengembangan dari mahasiswa, dosen, serta peneliti untuk mengembangkan ataupun meluaskan kajian.
"Ini merupakan kesempatan baik untuk dapat berdiskusi dengan peneliti seperti Mba Angela,” urai Zulkarnain Mistortoify.
Kuliah umum yang dilakukan di ruang Seminar Pascasarjana, belum lama ini juga didukung sajian rebab Dani Yanuar, S.Sn., M.Sn., dosen Etnomusikologi, di mana sajian ini untuk menjelaskan apa-apa saja yang ditemukan dalam penelitian Ángela.
Dalam dunia barat, gamelan masih didiskusikan dalam berbagai acara internasional.
Selama 135 tahun lebih, gamelan masih diteliti, dikonservatori dan terus diteliti, sehingga gamelan di Eropa dapat menjadi bagian dari musik dunia.
Kolaborasi ini menjadi bagian dari ketertarikan global tentang Asia Tenggara pada kancah internasional.
Angela Lopez Lara adalah seorang musisi, penari dan peneliti yang tinggal di Spanyol dan Indonesia sejak tahun 2010, yang mendalami seni pertunjukan pada kedua negara tersebut.
Ángela lulus sebagai pianis klasik dari Conservatorio Superior “Joaquín Rodrigo” (Valencia) dan meraih gelar Master dalam bidang Penelitian Musik dari Universitas Internasional Valencia.
Semoga tulisan tentang Gandeng Peneliti Spanyol, ISI Surakarta Gelar Kuliah Umum Gamelan Masa Lalu, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait