KARANGANYAR, iNewsbadung.id - Wadahi bakat menyanyi para lansia, Agus FF & Friends Production gelar event Bersama dalam Untaian Nada, Sabtu (25/5/2024) di Palur Plasa, Kabupaten Karanganyar.
Acara yang digawangi Agus FF Production ini menggandeng ibu-ibu dan bapak-bapak berusia di atas 50 tahun yang memiliki bakat, serta ketertarikan dalam menyanyi.
Meskipun Bersama dalam Untaian Nada merupakan event perdana yang digelar di Palur Plasa, Kabupaten Karanganyar, namun Agus Priyanto, pemilik FF Production merasa yakin jika acara ini sangat bermanfaat bagi para peserta.
Tidak hanya menyalurkan bakat dan hobi, namun acara ini diharapkan ayah dua putra ini mampu menjadi silaturahmi bagi para anggota.
Dari pengamatan iNewsbadung.id, acara yang digelar Sabtu (25/5/2024) ini mendapat banyak antusias, terbukti dengan ikutsertanya puluhan anggota komunitas lansia yang didominasi warga Kabupaten Sragen.
Menurut Agus, event Bersama dalam Untaian Nada ini merupakan acara yang mendapatkan banyak dukungan dari para pengisi acara, termasuk penyanyi, musisi, sinden, dalang, MC, dokumentasi, sound system hingga dekorasi tata panggung.
"Saya merasa bersyukur karena semua pengisi acara dan tim saling mendukung, tidak ada yang dibayar tapi semua memberikan tenaga, suara, penampilan secara ikhlas, bahkan ada yang mendukung menyediakan konsumsi untuk tim," urai Agus.
Pemilik nama lengkap Agus Priyanto ini menambahkan jika pentas ini banyak mendapatkan dukungan secara gratis, namun pemilik nama lengkap Agus Priyanto ini mengatakan bahwa dukungan yang diberikan sangat totalitas, profesional dan tidak setengah-setengah.
Meskipun bertujuan untuk mewadahi bakat dan hobi, namun para pengisi acara yang banyak didominasi usia pensiun ini terlihat tampak sudah terbiasa tampil menyanyi.
Lagu-lagu lama seperti Juwita, Jujur, Januari yang Biru, Seandainya Aku Punya Sayap, Bimbang, Merantau, Satukanlah Hati Kami, Keroncong Suci dan lainnya, dinyanyikan secara bagus.
Selain seringnya latihan di rumah masing-masing, para pengisi acara ini juga sering berkumpul untuk latihan, minimal satu bulan sekali.
Sementara Heru, salah satu tim FF Production mengatakan jika para pengisi mayoritas sudah berusia di atas 50 tahun, di mana kebanyakan adalah komunitas lansia.
Menurut Heru, acara ini juga menjadi motivasi bagi komunitas lansia, sehingga tidak hanya sekedar bernyanyi di kamar mandi, atau saat latihan bersama.
"Anggota komunitas agar lebih memiliki motivasi, paling tidak kalau sudah tampil di panggung berusaha semaksimal untuk menghafal, yang dapat melatih sel-sel otak untuk lebih diaktifkan lagi," jelas Heru di hadapan para pengisi acara.
Selain itu acara ini juga berguna untuk menghilangkan atau mengurangi rasa minder saat di atas panggung.
Ditambahkan Heru, kegiatan ini juga dapat berdampak pada lahirnya rasa senang, karena bisa berkumpul teman-teman yang memiliki persamaan hobi, bisa tertawa bersama dan bersendaugurau, sehingga pola hidup bisa menjadi lebih sehat.
Heru berharap, ke depan anggota komunitas lansia ini bisa lebih aktif lagi dalam berlatih, agar penampilan mendatang bisa semakin lebih baik.
Titiek Hendrarti atau akrab disapa Ibu Sunarto, salah satu pengisi acara
Bersama dalam Untaian Nada merasa senang bisa mengikuti acara ini.
Perempuan berusia 65 tahun ini berharap pentas dapat dilaksanakan sebulan sekali sehingga dapat menambah keberanian menyanyi di depan umum.
Selain menghadirkan anggota komunitas lansia, acara ini juga dimeriahkan penampilan Fabian Agria Joseppa, musisi cilik asal Kecamatan Kerjo, yang masih duduk di kelas enam SD.
Tampil dengan gitar listriknya, musisi cilik yang akrab disapa Bian ini tampil begitu memukau bersama permainan keyboard Agus yang tidak lain adalah ayahnya, mengiringi vokalis Ego.
Darah musik yang mengalir dalam tubuh Bian membuatnya mahir memainkan berbagai alat musik seperti gitar, keyboard, biola, drum dan saxophone.
Pertunjukkan Bersama dalam Untaian Nada semakin lengkap dengan kehadiran Wayang Pawon Reborn, sebuah wayang kekinian yang menggunakan alat-alat dapur sebagai kelengkapan wayang.
Wayang Pawon Reborn yang lahir saat pandemi covid 19 yakni tahun 2020 ini merupakan karya Agus FF Production, di mana dikemas secara kekinian menghadirkan dalang Simon Darsono, sinden Ratih Leumosin, penyanyi Wiwid dan narator Astrid Setya.
Selain tampil di berbagai hajatan, Wayang Pawon Reborn juga sering menerima order untuk keperluan sosialisasi, launching produk dan lainnya.
Semoga tulisan tentang wadahi bakat menyanyi, FF Production gelar bersama dalam untaian nada, ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait