SUKOHARJO, iNewsbadung.id – Radikalisme membayangi di sekitar kita, paling tidak ini yang tergambar dari pemateri pertama yang tampil dalam rangkaian acara Pelatihan Mitigasi dan Deteksi Dini yang diselenggarakan Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK) bagi warga masyarakat dari berbagai profesi di Solo Raya di Hotel Tosan Solo Baru, mulai Jumat (6/10/2023) sampai Minggu (8/10/2023).
Taufiqurrohman, seorang Pemerhati Radikalisme dan Terorisme tampil dengan makalahnya yang membuat para peserta pelatihan terperangah, yaitu tentang Peta Persebaran Radikalisme di Indonesia. Radikalisme memang ada di setiap agama, namun organisasi-organisasi apa saja yang terindikasi paham radikalisme dan berpotensi menebarkan teror sudah berhasil dipetakan.
Namun celakanya, akibat ketidaktahuan selama ini, tanpa disadari kita justru telah menjadi menyumbang-penyumbang pula dengan memasukkan anak-anak kita ke sekolah yang sesunguhnya berafiliasi dengan ISIS maupun Al-Qaeda. Maka dengan dibukakannya Peta Persebaran Radikalisme ini, diharapkan para peserta pelatihan akan menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat semakin paham peta radikalisme yang bersembunyi dibalik lembaga pendidikkan.
Apa yang disampaikan oleh pemateri pertama ini semakin ditandaskan pemateri kedua, M.Nuruzzaman (Komando Densus 99 Gerakan Pemuda Ansor) yang membawakan makalah Bahaya Radikalisme dan Ekstremisme. Menurut Nuruzzaman Radikalisme dan Ekstremisme tidak lahir begitu saja, tetapi kenthal juga dengan aroma politik karena ujung-ujungnya juga mengganti konstitusi
Program Pelatihan Mitigasi Dan Deteksi Dini yang digagas Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK) ini terasa semakin tajam ketika panitia juga menghadirkan pembicara dari kepolisian, Supriono (Intel Bidang Sospol Polres Sukoharjo) dengan bahasannya Deteksi Dini, Najahan Musyafa (Ketua FKPT Jateng), Urgensi Pencehagan Konflik dan juga Hansagov ( Wartawan Perang Internasional) dengan topik pembicaraannya tentang Teknik Infiltrasi Di Wilayah Konflik, serta Mohammad Usman (Metode Riset Dan Penelitian).
Dalam penutupan acara Pelatihan Mitigasi dan Deteksi Dini yang dikuti 30 peserta dari berbagai daerah di Solo Raya, Ketua Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK), Sofwan Faisal Syfian mengatakan,”Program Mitigasi Dan Deteksi Dini Radikalisme ini murni digagas oleh LKLK sebagai komponen anak bangsa yang merasa peduli akan keutuhan dan masa depan bangsa”.
Sementara harapan dari peserta yang diwakali Timoer Suyitna dan Daniel AM, mengharapkan acara Program Pelatihan yang dirasa sangat besar manfaatnya bagi seluruh peserta, tidak berhenti begitu saja tetapi terus berkelanjutan. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait