SOLO, iNewsbadung.id - Fakultas Pertanian UNISRI berlakukan peminatan smart farming dan agropreneur, bukan sekedar penerapan teknologi pertanian, namun juga tentang data terukur.
Dekan Fakultas Pertanian UNISRI, Dr Dewi Ratna Nurhayati menjelaskan bahwa smart farming lebih menekankan metode pertanian cerdas berbasis teknologi, di mana tidak sekedar penerapan teknologi pertanian tetapi tentang data terukur, sebut saja mahasiswa mampu bekerja mandiri dan tim.
Di mana bekerjas mandiri ini untuk mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan masalah di dalam teknologi produksi tanaman, melalui prinsip pertanian cerdas berdasar analisis informasi, serta data sehingga dapat membuat perencanaan atau business plan dalam bidang pertanian.
Menurut Dr. Dewi Ratna, smart farming sangat sesuai dengan situasi sekarang, di mana jumlah lahan pertanian semakin terbatas.
Sementara peminatan agropreneur, disebutkan Dr. Dewi Ratna untuk mempersiapkan kemampuan mengelola kegiatan usaha tani produktif, menjawab tantangan kekinian, dan revolusi industri 4.0.
Peminatan agropreneur antara lain meliputi pengantar ekonomi pertanian, perancangan pertamanan, kewirausahaan bisnis agrokompleks, agroekowisata dan manajemen produksi tanaman, sesuai Program Studi Agroteknologi.
"Para mahasiswa di Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNISRI ini dikenalkan dunia pertanian dari hulu sampai ke hilir," ujar Dr. Dewi Ratna di Kebun Research Center Fakultas Pertanian UNISRI, Sabtu (22/7/2023).
Melalui peminatan tersebut, mahasiswa lulusan Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNISRI diharapkan mempunyai beberapa kompetensi.
Pertama, sebagai pelaku kegiatan pertanian mencakup kegiatan usaha hulu-hilir, mampu menerapkan sistem manajemen modern dan prinsip pertanian secara cerdas.
Kompetensi kedua yaitu wirausaha pertanian dapat merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan manajemen dan operasi bidang pertanian di hulu dan hilir.
Sedangkan kompetensi ketiga adalah menjadi peneliti dan pengembang ilmu dalam bidang pertanian.
Dr. Dewi Ratna menambahkan, pertimbangan peminatan smart farming dan agropreneur yakni adanya perubahan kurikulum dari evaluasi yang sudah dilakukan.
"Hasil Tracer Studi yang sudah dilakukan periode 2021-2022 didapatkan hasil bahwa profil lulusan Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian tidak lagi sesuai dengan profil lulusan yang sudah ditetapkan Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNISRI," ungkap Dr. Dewi Ratna seusai
pengambilan gambar UNISRI News.
Karena itu, Prodi Agroteknologi UNISRI membentuk peminatan yang mengarah pada kebutuhan pengguna lulusan dan profil lulusan, yakni Smart Farming dan Agropreneur, apalagi beberapa mata kuliah mengalami perubahan dan penyesuaian berdasarkan minat, serta pencapaian pembelajaran.
Semoga tulisan tentang Fakultas Pertanian UNISRI berlakukan peminatan Smart Farming dan Agropreneur, bukan sekedar penerapan teknologi pertanian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Silahkan share tulisan ini dan nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, sehingga semakin banyak orang mengetahui informasi menarik lainnya.
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait