DENPASAR, iNewsbadung.id - Stefanus Satake Bayu, siapa yang tidak kenal sosok polisi berpangkat Kombes Pol yang selalu rajin memberikan informasi untuk para awak media.
Nama Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, S.I.K., M.Si., Kabid Humas Polda Bali ini telah banyak memberikan kontribusi pemberitaan, bahkan secara terbuka.
Satake Bayu, pria kelahiran Bekasi, 25 November 1968 ini adalah sosok polisi yang ramah, bersahaja dan akrab dengan awak media, terutama di wilayah Bali.
Namun, lulusan Akpol 1992 ini harus meninggalkan Pulau Bali, lantaran mengemban tugas baru sebagai Kabid Humas Polda Jateng, sejak Sabtu (24/6/2023).
Sebagai humas Polri, perwira yang berpengalaman di bidang lantas ini telah banyak memberikan informasi secara objektif, sehingga mampu membentuk opini dan citra positif institusi Polri.
Dilansir iNewsbadung.id dari laman Humas Polri disebutkan, bahwa awal bertugas di Polda Bali, sejak Juni 2022, Satake Bayu mengatakan bahwa menjalin kemitraan dan kerjasama dengan media massa adalah penting, karena polisi membutuhkan mitra untuk edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait yang dilakukan Polda Bali dan jajarannya.
Polisi yang pernah menjabat sebagai
Direktur Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Polda Gorontalo, serta Kabid Humas Polda Sumatera Barat ini
juga tidak tanggung-tanggung menghubungi pimpinan Satwil, serta Satker apabila terjadi tindak pidana yang laporannya belum diterima.
“Tidak ada yang ditutupi, prinsip saya jika misalnya polisi salah, maka harus diekspos, karena akan memberikan efek jera bagi polisi tersebut dan anggota lain agar tidak melakukannya, sehingga masyarakat menjadi tahu, jika polisi melanggar ada prosesnya,” ujar suami I Gusti Maharani.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan SD sampai SMA di Kota Magelang, Jawa Tengah ini adalah Kabid Humas mudah dihubungi awak media massa, di mana sesuai moto humas Polri yaitu objektif, dipercaya dan partisipasi.
Ketekunan dan keuletan telah menjadi prinsip hidupnya, apalagi latar belakang keluarga mantan Kapolsek Manggis, Karangasem ini adalah kurang mampu.
Pernah mengenyam pendidikan di Kota Magelang membuatnya selalu bertemu tentara yakni TNI AD di sana, bahkan setiap sore selalu olahraga di lapangan tentara.
Hal ini membuat anak nomor dua dari lima bersaudara ini mencoba mendaftar tentara, namun tidak diterima, sehingga ia mencoba Akademi Polisi, dan di tahun pertama dinyatakan tidak lulus masuk Akpol karena kalah kuota.
Namun setahun kemudian, pria yang juga pernah menjabat Kapolsek Kuta Polres Badung Polda Bali ini mencoba mendaftar lagi dan dinyatakan lulus.
Terkait nama Satake, yang banyak dihubungkan sebagai keturunan Jepang, diakuinya diambil dari nama mesin merk Satake, yang digunakan Siswoyo, ayahnya untuk menggiling padi.
Semoga inilah Stefanus Satake Bayu, sosok polisi dibalik pemberitaan Polda Bali yang kini pindah ke Jawa Tengah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Silahkan share tulisan ini dan nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id sehingga semakin banyak orang mengetahui informasi menarik lainnya. ***
Editor : Asarela Astrid
Artikel Terkait
