Pura Purusada, Jejak Sejarah Hindu di Badung Bali, sejak Tahun 830 Masehi

Asarela Astrid
Pura Purusada, jejak sejarah Hindu di Badung Bali, yang diperkirakan dibangun sejak tahun 830 masehi. Foto : balitoursclub.net

BADUNG, iNewsbadung.id - Pura Purusada, jejak sejarah Hindu di Badung Bali, sejak tahun 830 masehi ini termasuk dalam Pura Kahyangan Jagat yang sering digunakan untuk pemujaan masyarakat sekitar.

Pura Purusada atau biasa disebut Pura Sada ini berada di Desa Kapal, Badung  yang belum terlalu familiar bagi masyarakat Bali. 

Terkait Pura Purusada, jejak sejarah Hindu di Badung Bali, sejak tahun 830 masehi, inilah catatan iNewsbadung.id dilansir dari Bali Tours Club. 

1. Peninggalan Kuno 

Meskipun masyarakat Bali belum terlalu familiar dengan pura ini, namun Pura Purusada cukup tua dan masuk sebagai peninggalan kuno yang telah menjadi cagar budaya yang dilindungi. 

2. Candi Bentar 

Di area Pura Purusada terdapat Candi Bentar, serta Prasada bertingkat, yang memiliki ketinggian mencapai 16 meter. 

3. Mirip Candi di Jawa Timur 

Bangunan Candi Bentar di pura ini berbentuk mirip dengan bangunan candi di Jawa Timur, yakni seperti bangunan keemasan di zaman Kerajaan Majapahit abad ke-14.

4. Diperkirakan Tahun 830 Masehi

Meskipun belum ada sumber atau prasasti menyebutkan secara rinci sejarah berdirinya Pura Purusada, namun menurut analisa seorang penekun lontar-lontar kuno, bentuk bangunan Pura Purusada berasal dari tahun 830 masehi. 

5. Direhab 

Pura ini diketahui pernah beberapa kali direhab, antara lain di masa pemerintahan Dalem Bali Mulia yaitu saat bertahtanya Asta Sura Ratna Bumi Banten, pernah direhab pada tahun 1400 pada zaman kerajaan Paneran Kapal Beringkit, dan sekitar abad ke-18 pernah direhab Raja Mengwi untuk menghormati Prabu Jayengrat, atau leluhur kerajaan. 

6. Gempa Bumi 

Saat gempa bumi tahun 1917, pura ini pernah hancur dan dibangun lagi tahun 1979. 

7. Pertahankan Bentuk 

Meskipun Pura Purusada telah mengalami beberapa kali rehab, namun tidak pernah meninggalkan bentuk asli. 

8. Bentuk Pura 

Bangunan prasada berbentuk seperti limas berundak atau menara, sehingga diperkirakan dari sini nama pura ini, yaitu Puru Sada, dimana pada bagian puncak simbol-simbol terdapat Dewata Nawa Sanga.

9. Kursi Batu 

Di halaman dalam pura ini ada 54 kursi batu, sebuah lambang peringatan bagi para pejuang yang tewas dalam peperangan.

10. Halaman di Pura 

Seperti umumnya pura-pura Kahyangan Jagat di Bali, pura yang luas ini juga memiliki halaman utama (jeroan), halaman tengah (jaba tengah), serta halaman luar (jabaan), dimana di halaman paling luar terdapat pohon beringin berumur ratusan tahun. 

11. Pelinggih 

Ada banyak pelinggih di halaman utama Pura Purusada, diantaranya pelinggih Padmasana, serta bangunan Prasada yang dipercaya sebagai linggih Ida Batara Pasupati atau Hyang Siwa Guru, sehingga Pura Puru Sada dikenal sebagai pemujaan Siwa Guru.

12. Pujawali 

Pujawali atau piodalan di pura yang  terletak di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Bali ini dilakukan setiap enam bulan sekali, bersamaan dengan Hari Raya Kuningan, yang biasa digelar tiga hari. 

13. Searah dengan Tempat Wisata 

Saat berada di pura ini tidak akan sia-sia, karena searah dan berdekatan dengan tempat wisata lain, antara lain Wisata Taman Ayun, Tanah Lot, Danau Beratan Bedugul, dan Pura Taman Ayun, dan tempat Melukat Beji Waringin Pitu.

Semoga tulisan Pura Purusada, jejak sejarah Hindu di Badung Bali, sejak tahun 830 masehi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Silahkan share tulisan ini, dan nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, agar semakin banyak orang mengetahui informasi tentang Bali terkhusus Badung. ***

Editor : Asarela Astrid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network