Banyak yang Tidak Paham, Adik Raja Solo Bongkar Mitos Makan Sirih Sekaten

Klasik Herlambang
KGPH Puger menjelaskan terkait mitos di balik makan sirih sekaten

SOLO, iNewsBadung.id - Beragam tradisi unik dilakukan masyarakat Jawa, terutama di Solo dan Yogyakarta bersamaan dengan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Salah satu tradisi itu adalah memakan sirih bersamaan dengan dimainkannya sepasang gamelan keramat milik keraton, pada 7 hari jelang puncak perayaan Sekaten.

Karena itulah, di pasar sekaten biasanya akan dengan mudah bisa dilihat beberapa penjual perlengkapan makan sirih.

Dengan dikemas dalam sebuah contong atau daun yang dibentuk kerucut, seperangkat perlengkapan makan sirih ini dijual ke para warga yang menghadiri acara sekaten.

Lalu apa sebenarnya perbedaan makan sirih sekaten dnegan makan sirih biasa? Secara prinsip sebenarnya tidak ada perbedaan mendasar.

Komposisi yang disajikan juga hampir sama yaitu daun sirih, tembakau, pinang, gambir dan kapur. Tapi untuk sirih sekaten biasanya juga dilengkapi dnegan setangkai bunga kantil.

Mungkin bunga inilah yang membuat sirih sekaten ini memiliki keistimewaan tersendiri bila dibanding dengan sirih pinang biasa.

“Jauh sebelum sekaten ada, tradisi makan sirih sudah dilakukan oleh masyarakat kita. Namun saat sekaten, hal ini kemudian diangkat sebagai bagian dari dakwah,” jelas budayawan Keraton Surakarta Hadiningrat, KGPH Puger.

Pria yang juga adik raja Solo ini menyebut bahwa tradisi sekaten tak lepas dari upaya dakwah para wali untuk menyebarkan ajaran agama Islam.

Mulai dari alunan gending yang ,mendandung tuntunan dakwah, komposisi dalam campuran sirih pinang juga dikaitkan dengan ajaran agama.

“Campuran untuk makan sirih itu pada dasarnya ada 5 komponen, yakni sirih, kapur, pinang, gambir dan tembakau. Nah lima komponen ini kemudian dikaitkan dengan jumlah rukun Islam yang jumlahnya lima juga,” lanjut Puger.

Dengan demikian menurut Puger, saat orang dikumpulkan dalam perayaan sekaten ini, mereka secara tidak langsung juga ditanamkan nilai-nilai ajaran agama.

“Tujuannya agar (ajaran Islam) semakin melekat dalam hati. Makanya dalam campuran sirih itu diberi bunga kantil yang merupakan akronim dari kata kantil atau lekat,” ungkapnya.

Hanya saja selama ini tidak banyak orang yang memahami makna filosofi dari apa yang ditradisikan tersebut.

Kebanyakan masyarakat justru melakukannya karena adanya keyakinan bahwa memakan sirih saat sekaten akan membuat awet muda.

“Keyakinan ini sebenarnya juga tidak salah. Sebab dari komponen makan sirih tadi, kesemuanya memiliki khasiat obat, yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Sehingga saat kita sehat, tentunya akan selalu awet muda,” jelas pria yang suka berpenampilan nyentrik dengan rambut gondrongnya ini.

Puger lantas menjabarkan terkait kandungan-kandungan dalam bahan-bahan kelengkapan makan sirih. Di mana untuk sirih sendiri disebutkan mengandung antiseptic yang bisa membunuh kuman.

Lalu gambir yang merupakan hasil dari olahan jenis tanaman tertentu memiliki khasiat bisa merangsang getah empedu. Sehingga akan melancarkan metabolism dan system pencernaan.

Kemudian kapur atau biasa disebut injet mengandung kalsium. Bahan ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi.

Pinang juga tak kalah bermanfaat. Buah dari tanaman ini dipercaya bisa meningkatkan daya konsentrasi serta menambah energy.

Dan yang terakhir adalah tembakau, yang tentunya dikenal memiliki kandungan nikotin. Zat nikotin ini sendiri juga dipercaya mampu memberikan ketenangan dalam hati.

“Orang yang rajin makan sirih itu kebanyakan selalu berumur panjang. Sebab khasiat dari campuran bahan-bahan sirih itu benar-benar bisa menyehatkannya baik secara fisik maupun psikis,” tandas Puger sembari meracik campuran sirih dan mengunyahnya. ***

Editor : Bramantyo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network