SIDOARJO, iNewsBadung.id - Dalam dunia militer atau keprajuritan, menyimpan senjata pusaka mungkin sudah jadi hal yang jamak dilakukan.
Hal ini tak lepas dari keyakinan adanya kekuatan yang tersimpan dalam benda-benda itu, yang kemudian membuat tentara selalu mencari jimat, sebelum pergi ke tempat tugas.
Apalagi bila tempat kegiatan adalah daerah rawan konflik.
Karena itulah berbagai jenis jimat dan pusaka kerap ikut dibawanya sebagai sarana perlindungan jiwanya.
Ada banyak jenis jimat dan pusaka yang kerap dibawa ke medan perang. Mulai dari cincin, kalung, hingga keris.
Namun yang pasti kesemuanya memiliki aura perlindungan. Sehingga pemiliknya benar-benar bisa terlindungi.
Pakar tosan aji asal Krian, Sidoarjo, KRT Eko Wahyudi Rekso Mulyo menyebutkan bahwa ada beberapa jenis keris yang memiliki angsar atau kekuatan perlindungan.
Dan keris dengan pamor batu lapak diyakini memiliki kekuatan yang sangat besar. Bahkan karena energi yang begitu besar itu, hal ini membuat pemiliknya menjadi seperti punya ilmu kebal.
Tak hanya batu lapak, Eko juga menjelaskan ada pusaka lain yang juga memiliki kekuatan seperti ilmu kebal, yaitu keris dengan pamor Sumur Bandung.
Untuk keris yang satu ini, energinya akan melebihi si pemilik, sehingga tubuhnya menjadi kebal saat terkena peluru terjangan.
“Intinya semua jenis pusaka yang memiliki energi perlindungan, cocok dijadikan pusaka atau jimat pelindung para tentara yang sedang disimpan. Namun dari sekian banyak keris itu, jenis keris dengan pamor batu lapak dan sumur bandung diyakini paling ampuh,” jelas Eko saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Masih terkait dengan dunia militer, Eko juga menjelaskan bahwa ada satu jenis pusaka yang cocok untuk para petinggi militer, yaitu keris dengan pamor sada sak ler.
Pusaka jenis ini diyakini memiliki energi yang bisa membawa pemiliknya naik pangkat. Selain itu keris ini juga memancarkan energi kewibawaan. Sehingga cocok dimiliki oleh para pemimpin.
Pusaka yang lainnya adalah jenis puser bumi, karena diyakini sangat ampuh untuk menghadang terjangan peluru.
Yang mana kekuatan pusaka ini bisa membuat laju peluru berbelok saat akan mengenai tubuh si pemilik.
Lalu pusaka buntel mayit juga diyakini memiliki kekuatan pelindung, yang bisa menghadang terjangan peluru.
Sehingga tubuh si pemilik tidak akan mempan peluru yang ditembus. Sebab aura dari pusaka ini akan pelurusan tubuh si pemilik bagaikan baju anti peluru.
Namun Tuhan kekuatan pelindung yang berasal dari sebuah benda, mudah sekali ditemukan. Karena titik lemahnya berada pada benda itu sendiri.
Sehingga saat benda itu diambil, maka saat itu juga dia tidak akan memiliki kekuatan pelindung.
Berbeda dengan kekuatan yang bersumber dari sebuah laku spiritual, yang cenderung lebih permanen.
Sebab kekuatan yang ada, berasal dari kekuatan Tuhan dan didapat melalui sebuah proses yang tidak mudah. Sehingga perlindungan yang didapatkan juga akan maksimal.
“Biasanya kalau kekuatan itu berasal dari jimat, dan jika jimatnya hilang, maka si pemilik tidak akan punya kekuatan lagi. Tetapi jika kekuatannya diperoleh dari sebuah proses ritual, maka pelaku akan mendapat perlindungan langsung dari Tuhan. Sehingga kalau Tuhan menghendaki selamat, maka tidak akan ada peluru yang bisa melukainya,” tandas Eko.
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait