Ribuan Masyarakat Serbu Gedung Kebudayaan Karanganyar

KARANGANYAR, iNewsbadung.id - Ribuan masyarakat Kabupaten Karanganyar serbu Gedung Kebudayaan Karanganyar. 

Serbuan masyarakat yang dimulai pukul 06.30 wib ini didominasi para wanita atau ibu-ibu, di mana usai mengantar anak-anak sekolah langsung antri di Gedung Kebudayaan. 

Dari pengamatan iNewsbadung.id, masyarakat tampak sabar dan teratur  meskipun Gerakan Pangan Murah (GPM) belum dibuka. 

Pj Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi saat membuka kegiatan yang digelar di halaman Gedung Kebudayaan, Rabu (6/3/2024) berharap agar kegiatan ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan, terutama menjelang ramadhan. 

Disebutkan Bupati Timotius, program ini dilakukan untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang ramadhan dan idul fitri. 

"Tentunya program ini dilakukan agar masyarakat Karanganyar dapat menyambut ramadhan dan idul fitri dengan baik, di mana beras aman dan ibadah nyaman," ujar Timotius. 

Usai membuka Gerakan Pangan Murah yang ditandai dengan pemukulan kentongan, Bupati Timotius didamping pejabat Forkompimda mengunjungi stand.

Melihat banyaknya antrian masyarakat, Timotius meminta petugas untuk menambah meja antrian, sehingga dapat berjalan lebih cepat. 

Selain menjual beras dengan harga Rp51.000 per 5 kg, GPM ini juga menjual minyak goreng 1 liter yang dibundling dengan gula pasir 1 kg yakni Rp30.000. 

Sementara telur 1 kg dijual Rp28.500, bawang merah 1/2 kg Rp13.500 dan 
bawang putih Rp20.000 untuk 1/2 kg. 

GPM yang merupakan kerjasama Kabupaten Karanganyar dengan TPID, Bulog dan Badan Pangan Nasional ini mewajibkan bahwa satu orang hanya dapat melakukan satu kali pembelian. 

"Saya merasa senang bisa belanja murah disini, meskipun hanya boleh membeli 1 telur, karena tidak boleh beli telur lagi," terang Jumiati, salah satu warga Karanganyar. 

Semoga tulisan tentang ribuan masyarakat serbu Gedung Kebudayaan  ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***

Editor : Asarela Astrid