“Untuk persiapan di Kota Surakarta, kita berlatih lebih dari satu minggu, sehingga bisa klik satu dengan lainnya, karena kisah ini sambung menyambung dan menyatu,” terang seniman asal Yogyakarta ini.
Namun, berkat ketekunan, kedisplinan dan pengalaman para seniman yang terlibat, tantangan pun dapat dilewati, sehingga melalui ASEAN Panji Festival ini, masyarakat diharapkan mampu mengenal nilai-nilai kejuangan untuk menegakkan kebenaran, kesetiaan, pengabdian untuk kemanusiaan dan penegakan nilai keadilan.
Acara yang digelar mulai Sabtu (7/10/2023) sampai Sabtu (28/10/2023) ini sudah berhasil memukau penonton, termasuk salah satunya saat ditampilkan di Kota Surakarta yang menandai penutupan festival yang sebelumny disajikan di kota lain yaitu Yogyakarta, Kediri, Malang dan Surabaya.
Cerita epik yang menghiasi khazanah sastra nusantara ini juga diwarnai dengan berbagai kegiatan, antara lain seminar internasional, workshop dan lomba panji anak-anak dan remaja.
Semoga tulisan tentang beberkan kisah Panji Semirang, ASEAN Panji Festival gandeng sembilan negara ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid