BOYOLALI, iNewsbadung.id - Rendahnya ketahanan pangan Indonesia yang belum dapat mewujudkan kemandirian pangan, salah satunya disebabkan karena sempitnya lahan pertanian, membuat mahasiswa KKN 49 UNS melihat peluang ini.
Karena itu, mahasiswa KKN 49 UNS
mengajak masyarakat Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali memanfaatkan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman, melalui pelatihan akuaponik sistem budikdamper.
Pelatihan akuaponik untuk pemanfaatan lahan sempit ini diharapkan mampu membantu pemerintah mewujudkan ketahanan pangan Indonesia, terutama bagi keluarga.
Pelatihan akuaponik yang dilakukan mahasiswa KKN 49 UNS ini dilakukan untuk mengoptimalkan potensi lahan pekarangan di Desa Sobokerto, di mana pertanian pekarangan atau lahan sempit memiliki potensi untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga.
Dito, penanggungjawab pelatihan mengatakan bahwa budidaya lahan sempit ini sesuai tujuan pemerintah yang gencar mewujudkan pertanian organik, seperti berbentuk konversi dari pertanian konvensional ke organik.
Salah satu bentuk pertanian organik adalah akuaponik yang merupakan sistem pertanian yang merupakan penggabungan akuakultur dengan hidroponik.
Terkait akuaponik, bentuk yang mudah dilakukan masyarakat adalah budidaya tanaman dan ikan dalam ember atau budikdamber.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan budikdamber mudah didapatkan masyarakat di lingkungan sekitar, antara lain benih kangkung, bibit ikan lele, ember, gelas plastik, kawat, media tanam, EM4 perikanan, kran, pakan lele, dan lain-lain.
Digunakannya benih kangkunh dengan ikan lele karena tanaman dan ikan lele memiliki hubungan yang saling menguntungkan, di mana tanaman menggunakan kotoran lele yang sudah terdekomposisi melalui bakteri EM4 untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Karena itu, tidak perlu dilakukan penyiraman ataupun pemupukan tambahan untuk tanaman sayur ini.
Selain mendapatkan dukungan
masyarakat Dukuh Turibang dan
Kelompok Masyarakat Ngudi Tirto Lestari, pelatihan akuaponik sistem budikdamper ini juga mendapatkan apresiasi dari Surahmin, Kepala Desa Sobokerto.
Surahmin berharap setelah mendapatkan pelatihan, masyarakat dapat memahami dan menerapkan budidaya di lahan sempit berbentuk budikdamber, sehingga mampun membantu mewujudkan kemandirian pangan Indonesia.
"Harapan kami dari pelatihan ini, masyarakat dapat menerapkan dan mengembangkan pertanian pekarangan berbentuk budikdamber, sehingga Desa Sobokerto dapat menjadi salah satu desa pertanian organik yang berkembang dan berdaya saing," urai Kepala Desa Surahmin belum lama ini.
Semoga tulisan tentang Mahasiswa KKN 49 UNS gelar pelatihan akuaponik sistem budikdamper di Desa Sobokerto Boyolali ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share tulisan ini dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Sumber Penulis :
Afifah Diva Aramitha Suprayoga
Clarissa Vania Verianti
Dito Fandi Prasetyo
Hana Gracia Berliana
Khusnia Qurrata’ain
Muhammad Alvito Dary
Nova Dwi Pambudi
Samuel Olam Khasdo Silitonga
Sulistyarini Pevey Yuliana
Taufiq Akbar Al Falah
Editor : Asarela Astrid