NTT, iNewsbadung.id - Jelang KTT ASEAN 2023, Kapolri dan Panglima TNI pastikan kesiapan personel TNI dan Polri, agar acara berjalan optimal, lancar dan aman.
Kepastian ini disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, saat meninjau langsung 91 Command Center.
Kapolri dan Panglima TNI memastikan kesiapan personel dan peralatan pendukung, terkait pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam laman resmi Polda Bali, Sigit mengatakan bahwa pengecekan dilakukan untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan, seperti Body Worm Camera, Handy Talky (HT), sampai alat komunikasi lain yang terhubung dengan 91 Command Center terkait proses pengamanan KTT ASEAN.
"Semua kita sambungkan dengan Command Center, agar pergerakan anggota di lapangan, dan kegiatan di lokasi, dimana anggota berada, bisa kita monitor sekaligus dilaksanakan pengecekan, untuk mengetahui hal-hal yang harus dievaluasi," ujar Sigit, sesaat setelah meninjau 91 Command Center di Labuan Bajo, NTT, Minggu (7/5/2023).
Sigit menjelaskan, dari peninjauan bersama Panglima TNI, seluruh personel TNI dan Polri sudah melakukan evaluasi terkait kendala-kendala yang ditemukan.
Sigit berharap, konsep operasi, sistem kendali dan monitoring yang dapat dipantau akan memudahkan proses pengamanan KTT ASEAN yang akan digelar Selasa (9/5/2023) sampai Kamis (11/5/2023).
Lebih lanjut Sigit menegaskan, Polri dan TNI terus melaksanakan pemantauan, pemantapan, dan pengamanan KTT ASEAN, sehingga dapat berjalan lancar, aman dan damai, dari mulai kedatangan delegasi, lokasi penginapan sampai tempat utama berlangsungnya kegiatan.
"Bersama Panglima TNI, kami sudah mengatur proses melakukan pengawalan, mulai dari kedatangan di bandara, akomodasi hotel, sampai pergerakan dari akomodasi menuju venue utama, " kata Sigit.
Sementara dari segi pengawalan, Sigit mengatakan bahwa petugas keamanan akan menyiapkan rekayasa lalu lintas, di sejumlah tempat selama berlangsungnya KTT ASEAN.
Pengaturan lalu lintas harus dilakukan untuk menghindari terjadinya crowded, mengingat ada beberapa ruas jalan di wilayah Labuan Bajo yang tidak terlalu lebar, karena itu kebijakan rekayasa diterapkan agar dapat terkelola baik.
"Tentu ada kondisi jalan yang memang kecil, yang mengharuskan dilakukan pengaturan rekayasa, sebab akan menimbulkan crowded apabila, tidak diatur," jelasnya.
Demi kelancaran, Polri telah mensosialisasikan kebijakan rekayasa lalu lintas kepada masyarakat, menginstruksikan kepada jajaran Polri untuk menyampaikan komunikasi publik untuk kelancaran pelaksanaan KTT ASEAN, dan kelancaran masyarakat.
"Ada masyarakat yang mungkin akan terganggu, sehingga pada kesempatan ini saya menyampaikan komunikasi publik yang baik, agar masyarakat terinformasi, serta tetap mendukung seluruh kegiatan KTT ASEAN," ungkap Sigit.
Terpilihnya Labuan Bajo sebagai lokasi pelaksanaan KTT ASEAN, diakui Kapolri Sigit akan memberikan multiplier effect positif, dampak positif bagi masyarakat dan Negara Indonesia, terlebih tema yang dipilih yakni Epicentrum of Growth.
"Jadi bagaimana pertumbuhan itu dapat muncul dan terus bertumbuh di kawasan ASEAN, terutama bagi Labuan Bajo yang saat ini menjadi destinasi wisata, karena itu meskipun dalam pelaksanaan ada masyarakat yang terganggu atau kurang nyaman, diharapkan semua dapat mendukung, dan memaklumi," tanah Kapolri Sigit.
Kapolri juga menambahkan, telah mendapatkan informasi dari Kapolda bahwa ada persatuan masyarakat Manggarai kurang lebih berjumlah 100 yang ikut terlibat dalam kegiatan pengamanan di venue.
Hal ini diakui Sigit sebagai bentuk dukungan positif dari masyarakat terhadap rangkaian penyelenggaraan KTT ASEAN, serta pengamanan KTT.
Sementara Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan, masyarakat Labuan Bajo harus bangga lantaran KTT ASEAN dilaksanakan di wilayah tersebut.
Hal ini ditegaskan Yudo sebagai ukiran sejarah baru bagi Negara Indonesia, karena itu semua unsur lapisan masyarakat, terutama di Labuan Bajo bisa mendukung seluruh proses rangkaian KTT ASEAN, sehingga berjalan aman, damai dan lancar.
"Masyarakat juga harus bangga karena di Labuan Bajo dilaksanakan KTT, yang merupakan sejarah baru, mengukir sejarah baru, sehingga ada hambatan sedikit tentang jalan-jalan ditutup, mohon dimaklumi, karena ini tidak ditutup selamanya," tegas Yudo.
Mengingat jalannya sempit, Panglima Yudo mohon maaf, namun supaya kegiatan dapat lancar, sehingga keterlibatan masyarakat, tokoh pemuda, agama dan adat, sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan.
Semoga tulisan terkait jelang KTT ASEAN 2023, Kapolri dan Panglima TNI pastikan kesiapan personel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Silahkan share tulisan ini dan nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, agar semakin banyak orang mengenal dan mengetahui informasi yang menarik dan benar. ***
Editor : Asarela Astrid