Bagian yang dibuka atas perintah petinggi militer Jepang itu tetap dibiarkan terbuka sampai hari ini untuk menjawab misteri kaki candi yang dianggap porno itu.
Lalu sebenarnya relief apakah di bagian kaki Candi Borobudur, sehingga perlu dikubur dan disembunyikan? Jawaban dari misteri relief di kaki Candi Borobudur ini ada di Museum Borobudur.
Di museum ini menyimpan foto-foto dari 160 panil relief yang dipahatkan pada kaki Candi Borobudur. Foto-foto luar biasa itu hasil karya fotografer pribumi Kassian Cephas.
Tanpa dedikasi fotografer ini, generasi sekarang dan akan datang tidak akan pernah tahu penampakan 160 panil relief Karmawibhangga yang tersembunyi di bawah kaki Candi Borobudur.
Foto-foto itu atas inisiatif peneliti Belanda yang bernama Ijzerman yang membuka batu penutup kaki candi untuk penelitian pada tahun 1885. Dan selanjutnya bersama Kassian Cephas melakukan pendokumentasian seluruh panil relief yang berjumlah 160 panil.
Setelah selesai dengan pendokumentasian, untuk alasan keamanan konstruksi dari keseluruhan bangunan Candi Borobudur, batu-batu penutup itu dikembalikan kembali dengan sangat hati-hati.
Relief 160 panil cerita yang diambil dari kitab Karmawibhangga sekarang tidak lagi bisa dilihat karena ditutup 13.000 meter kubik batu, kecuali di sudut tenggara yang dibuka pada masa pendudukan jepang itu.
Foto-foto relief cerita Karmawibhangga ini sekarang disimpan di museum Borobudur dan museum Amsterdam Belanda.
Editor : Asarela Astrid