BADUNG, iNewsbadung.id - Pura Geger Dalem Pemutih, jejak sejarah hingga Beji tempat Melukat ini termasuk Pura Dang Kahyangan yang berada di jalan Pura Geger, Desa adat Peminge, Nusa Dua, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Selain Pura Gunung Payung, ada dua pura lain di Kuta Selatan yang terletak di tebing bukit, yaitu Pura Luhur Uluwatu dan Pura Geger Dalem Pemutih, yang dipercaya menjadi tempat moksa Dang Hyang Nirartha.
Meskipun Pura Geger Dalem Pemutih berada di atas tebing batu karang, namun pemandangannya sangat luar biasa, karena Pantai Geger memiliki kecantikan alam laut.
Selain dekat Pantai Geger, pura ini juga berjarak hanya 8.5 km dengan wisata terkenal Tanjung Benoa.
Bagaimana Pura Geger Dalem Pemutih, yang kabarnya banyak menyimpan jejak sejarah menakjubkan dalam perkembangan Hindu di Bali?
Inilah Pura Geger Dalem Pemutih, jejak sejarah hingga Beji tempat Melukat, dirilis iNewsbadung.id dari laman Bali Tours Club.
1. Perjalanan Suci
Belum diketahui pasti terkait sejarah berdirinya Pura Geger Dalem Pemutih, namun konon, kehadiran pura ini berhubungan dengan perjalanan suci Dang Hyang Nirartha atau disebut juga Dang Hyang Dwijendra, dimana sebelum sampai di Uluwatu, Dang Hyang Nirartha beristirahat sebentar di di wilayah ini.
Ketenangan dan keindahan alam di kawasan ini membuat Dang Hyang Nirartha tertarik, hingga menenangkan diri dan bersemedi di bawah pohon sawo kecik yang masih ada sampai sekarang.
2. Babad Dalem Pemutih
Kehadiran Pura Geger Dalem Pemutih tertera dalam babad Dalem Pemutih atau Dalem Petak Jingga, dimana disebutkan telah terjadi pemberontakan di Kerajaan Gelgel tahun 1652 Saka oleh petinggi kerajaan, yakni Dalem Petak Jingga yang dipicu sengketa Raja Gelgel yaitu Ida Dalem Made, hingga Dalem Petak Jingga pergi diiringi ratusan prajurit sampai di sebuah Karang Enjung, tepi Pantai Geger, dimana ia melakukan yoga semedi dan memperoleh anugerah, jika akan menjadi raja besar.
3. Stana Ida Batara
Nama Dalem Pemutih menunjukkan bahwa tempat ini adalah stana Ida Batara Dalem Segara atau Ida Batara Dalem Pamutih, dimana pelinggihnya berada di sebelah timur.
4. Sifat Tuhan
Pemujaan di di Pura Geger ini dihubungkan dengan kekuatan atau sifat Tuhan, dimana ditunjukkan bahwa warna putih adalah kekuatan Ista Dewata, sehingga Dewa Siwa atau Iswara dilambangkan warna putih, tidak ternoda.
5. Memohon Kesuburan
Pura Geger Dalem Pemutih biasa digunakan untuk tempat memohon kesuburan, keselamatan, kerahayuan dan menggelar nangluk merana.
6. Bagian-bagian Pura
Pada bagian utama mandala Pura Geger Dalem Pemutih, ada beberapa pelinggih, yakni pelinggih Padmasana, sedangkan sebelah kanan Padmasana berdiri bangunan meru tumpang tiga, yang merupakan stana Ida Batara Dalem Pemutih.
7. Bagian Lain
Bagian lain dari pura ini adalah pelinggih gedong Pasadegan, Tugu Penyarikan, bangunan meru tumpang tiga tempat sungsungan warga dari Puri Satria, pelingguh berupa tugu untuk memuja Ida Batara Ratu Gde Panataran dalem Ped Nusa Penida.
8. Piodalan
Sementara Piodalan atau Pujawali di pura ini dilakukan saat Purnama Keenem Panglong apisan atau sehari sebelum purnama, dimana pura ini diempon dua Banjar Peminge dan Sawangan, serta selalu ada Pemangku, yang memimpin persembahyangan setiap hari.
9. Beji
Kurang lebih 100 meter selatan Pura Geger Dalem Pemutih, ada beji yang terletak di pinggir pantai, tersembunyi diantara batu karang, menjadi tanda bahwa dari Pura terlihat dua buah tudung atau payung putih kuning di atas batu karang, dengan pelinggih di patung Ganesha juga Lingga Yoni.
10. Lingga Yoni
Lingga Yoni adalah simbol purusa pradana, merupakan lambang kesuburan, dimana tempat ini dipercaya untuk memohon anak atau keturunan.
11. Mata Air
Dari pelinggih ada lorong tembus ke pantai, meskipun tidak begitu luas, namun pantai berpasir putih ini memiliki keindahan alam laut yang damai dan tenang, sedangkan lorong itu menuju mata air tawar yang keluar melalui batu-batu karang.
12. Tempat Melukat
Mata air atau kelebutan itulah yang menjadi tempat melukat, tetapi saat pagi hari, mata air di beji pura ini tertutup air laut, sehingga tidak dapat ditemukan, sehingga hanya bisa ditemukan saat air laut surut, yakni sore hari, terutama satu hari atau dua hari sesudah bulan mati atau tilem.
13. Lengkap
Adanya beji di Pura Geger Dalem Pemutih membuat lengkap pura ini, sehingga banyak yang datang bersembahyang dan melukat pada hari raya suci yaitu sepert Hari Kajeng Kliwon, Purnama, Tilem, atau Banyupinaruh.
Semoga tulisan Pura Geger Dalem Pemutih, jejak sejarah hingga Beji tempat Melukat ini bermanfaat bagi para pembaca.
Nantikan selalu tulisan-tulisan lain hanya di iNewsbadung.id dan silahkan share tulisan ini. ***
Editor : Asarela Astrid