BADUNG, iNewsbadung.id - Renungan Harian Kristen, jadi terang dimanapun berada seperti Nelson Mandela hadir mewarnai tulisan iNewsbadung.id, untuk menjadi berkat di tengah-tengah kehidupan dunia.
Tulisan Renungan Harian Kristen ini diharapkan juga mampu memberikan pemahaman, pengertian, bahkan kedamaian, kelegaan hati bagi hati yang selalu rindu, haus dan lapar jamahan Tuhan.
Ketika hati penuh beban, berat dan tidak ada seorang pun yang mau mendekat, Renungan Harian Kristen ini semoga dapat membantu melepaskan jeratan masalah, dan semakin memperkuat iman pembaca di dalam Tuhan.
Matius 5: 16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan BapaMu yang di surga.
Berabad-abad benua hitam Afrika, tepatnya Afrika Selatan mengalami kegelapan, ini terjadi bukan lantaran warna kulitnya gelap, tetapi karena undang-undang “apartheid” pemerintah kulit putih yang berkuasa.
Undang-undang ini memisahkan Afrika Selatan berdasarkan ras dan warna kulit, dimana sangat berdampak pada kondisi politik, ekonomi dan sosial warga kulit hitam dan ras campuran.
Orang kulit putih berpesta hasil tambang berlian dan emas, sementara warga kulit hitam terpuruk dalam kemiskinan.
Beruntung, 25 Juni 1918 lahir anak Henry Mandela, seorang Kepala Suku Tembu, lahir dengan nama kecil Rolihlahla Mandela, setelah baptis mendapatkan nama “Nelson” oleh gurunya, namun justru nama Nelson Mandela yang menjadi seberkas cahaya bagi negerinya.
Empat dekade berjuang menentang politik apartheid dan langganan hidup di penjara, akhirnya perjuangan Nelson Mandela membuahkan hasil dengan dihapuskannya politik apartheid.
Tak hanya itu, Nelson Mandela juga dianugerahi Nobel Perdamaian di tahun 1963, dan satu tahun berikutnya terpilih menjadi Presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.
Tidak berbeda dengan hidup Nelson Mandela, yang perjuangan hidupnya telah membawa cahaya terang bagi Afrika Selatan, ia berhasil menghapus undang-undang Apartheid, membawa warga kulit hitam Afrika Selatan mengalami lompatan besar dalam hidupnya, karena Tuhan ingin anak-anakNya selalu menjadi cahaya terang dimanapun berada.
Seperti tertulis dalam Matius 5: 16 "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan BapaMu yang di surga".
Demikianlah Tuhan menghendaki kita menjadi pembawa terang kemuliaan Tuhan di dunia, agar kita menjadi perabot emasnya Tuhan.
Dimanapun dan situasi apapun, kehadiran kita senantiasa diharapkan selalu mampu mengubahkan, seperti hubungan keluarga yang dingin kembali menjadi hangat, bergairah, komsel yang suam-suam kuku kembali menyala-nyala untuk menyelamatkan jiwa, teman yang sempat undur, rohnya kembali terbakar, bahkan lingkungan pekerjaan yang tidak konduksif kembali menemukan motivasinya.
Tidak peduli seberapa buruk situasinya, ketika kita mau bangkit menjadi perabot emasnya Tuhan, maka terang dan kemuliaan Tuhan akan nyata, sehingga situasi negatif akan berubah menjadi positif, yang suram akan menjadi cerah.
Semoga Renungan Harian Kristen,
jadi terang dimanapun berada seperti Nelson Mandela ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Nantikan selalu tulisan lainnya hanya di iNewsbadung.id, untuk menjadi berkat di tengah-tengah kehidupan dunia. ***
Editor : Bramantyo