BADUNG, iNewsbadung.id - Renungan Harian Kristen, menatap hidup baru hadir mewarnai tulisan iNewsbadung.id, untuk menjadi berkat di tengah-tengah kehidupan dunia.
Tulisan Renungan Harian Kristen ini diharapkan juga mampu memberikan pemahaman, pengertian, bahkan kedamaian, kelegaan hati bagi hati yang selalu rindu, haus dan lapar jamahan Tuhan.
Ketika hati penuh beban, berat dan tidak ada seorang pun yang mau mendekat, Renungan Harian Kristen ini semoga dapat membantu melepaskan jeratan masalah, dan semakin memperkuat iman pembaca di dalam Tuhan.
Yohanes 9:1-41
Hidup baru, bagi orang yang sudah dicelikkan mata dari butanya oleh Yesus Kristus, memiliki dua makna, pertama hidup baru secara jasmani, karena dapat melihat alam semesta dan segala isinya.
Makna kedua, ia hidup baru secara rohani, yakni percaya dan menjadi pengikut Yesus Kristus "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya" (Yohanes 9:38).
Hidup baru merupakan anugerah Allah sorgawi yang bisa dirasakan hidup orang beriman, dimana ada sukacita dan syukur ketika memasuki keberadaan hidup yang membahagiakan.
Percaya bagi orang beriman adalah titik tolak agar terus hidup baru, serta upaya meneguhkan percaya itu sendiri.
Menatap hidup baru memiliki beberapa aspek-aspek, yakni pertama hidup baru dalam Roh Allah, dimana kuasa Allah memampukan manusia hidup dalam kekudusan dan kebenaran.
Roh Allah ada dalam diri Samuel yang dimampukan berani menahbiskan Daud menjadi Raja setelah Raja Saul.
"Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasaiah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama" (1 Samuel 16:13)
Orang Kristen dipanggil agar selalu hidup baru di dalam Yesus, sebab Roh Kudus selalu menguasai hidup.
Aspek kedua adalah hidup sebagai anak-anak terang, dimana orang Kristen yang telah menerima baptisan dipanggil mengalami hidup baru dalam iman dan perbuatan.
Tuhan ingin kita memiliki kualitas iman tangguh, serta perilaku yang benar. "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab it hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran" (Efesus 5:8-9).
Orang Kristen sebagai anak-anak terang melakukan perilaku mencerminkan terang Tuhan, seperti kejujuran, kerukunan, kemanusiaa, saling menerima dan memberi dalam kebaikan.
Hidup baru menjadi anak-anak terang adalah menggembirakan dan membahagiakan.
Aspek ketiga adalah tidak takut menghadapi bahaya, karena bagi orang beriman, Tuhan adalah gembala yang senantiasa merawat, memberikan kesehatan makanan, keselamatan juga damai sejahtera.
Gembala selalu hadir dalam kesetiaan, sehingga menjadikan domba-domba tidak takut menjalani hidup, meskipun menghadapi bahaya.
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku" (Mazmur 23:4).
Gembala sendiri mengusir bahaya dan godaan, sehingga dengan iman teguh orang beriman tidak akan goyah, tidak jatuh dalam godaan iblis.
Kita harus berani hidup, berani beriman, serta berani menghadapi bahaya.
Sebagai bahan perenungan, berikut pertanyaan yang bisa kita renungkan :
1. "Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia" (Yohanes 9:5).
Bagaimana pendapat dan penjelasan kita terhadap ayat tersebut?
2. Apakah "hidup baru" selalu ada dalam hidup individu manusia?
3. Bagaimana kita merenungkan untuk "Menatap Hidup Baru" dalam keluarga?
Semoga Renungan Harian Kristen, menatap hidup baru ini bisa menjadi berkat para pembaca.
Nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id, untuk menjadi berkat di tengah-tengah kehidupan dunia. ***
Editor : Bramantyo