get app
inews
Aa Read Next : PSPKM UNISRI Surakarta Gandeng Puskesmas Sukodono Turunkan Angka Stunting

Reaksi Megawati Sindir Ibu-ibu Pengajian, Andi Nurpati: Kenapa Enggak Menyoal Ibu-ibu Dugem?

Minggu, 19 Februari 2023 | 15:53 WIB
header img
Reaksi Megawati Soekarnoputri sindir Ibu-Ibu Pengajian Foto: iNews.id

JAKARTA, iNewsbadung.id - Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Andi Nurpati yang juga mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) menanggapi Pernyataan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri yang menyindir ibu-ibu pengajian.

Menurut Andi, pengajian tidak dilakukan setiap hari. Andi Nurpati menuturkan, pengajian itu terkadang dilakukan seminggu sekali atau sebulan sekali. Dia menambahkan, di dalam pengajian juga terkadang banyak membahas tentang kesehatan. 

"Sangat tidak pantas menyoal ibu-ibu pengajian, kenapa enggak menyoal ibu-ibu yang dugem (dunia gemerlap, red) ke diskotik? Ibu-ibu yang bekerja full day?" kata Andi Nurpati seperti dikutip iNewsbadung.id dari SINDOnews, Minggu (19/2/2023).

Maka itu, Andi Nurpati menyayangkan pernyataan Megawati yang menyindir ibu-ibu pengajian tersebut. 

"Apalagi sudah pernah jadi pemimpin negeri, ketum parpol, penasihat atau pembina BRIN, sudah professor dan lain-lain. Mestinya bukan menghujat, tapi memberi support, motivasi dan lain-lain bagaimana supaya ibu-ibu lebih care dengan anak-anaknya supaya enggak kena stunting," ungkapnya. 

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa banyak juga ibu-ibu yang ikut pengajian justru sudah punya cucu dan tak punya tanggung jawab mengurus cucu. 

"Banyak yang sudah umur 40 tahun ke atas di mana anak-anaknya sudah dewasa, sudah berkeluarga, bahkan sedikit yang punya bayi atau anak kecil," imbuhnya. 

Dia mengatakan, pendidikan dan pengetahuan tentang kesehatan dan gizi justru sebaiknya dimasukkan saja ke dalam kurikulum sekolah. 

"Supaya sejak kecil memahaminya, perbanyak sosialisasi dari Kemenkes dan pemda-pemda dan tak kalah pentingnya adalah penghasilan keluarga ya g mencukupi untuk belanja keluarga. Punya ilmu dan pengetahuan tapi enggak ada atau enggak cukup biaya ya mau bagaimana?" katanya.

Menurut Andi Nurpati, solusi utama mengatasi stunting adalah memberantas kemiskinan dengan memberikan pendidikan dan kemampuan atau keterampilan supaya bisa bekerja.

"Bukan gara-gara ikut pengajian kemudian menimbulkan stunting," ungkapnya.

Editor : Bramantyo

Follow Berita iNews Badung di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut