JAKARTA, iNewsbadung.id - Pengemudi bus menjadi sosok yang paling bertanggung jawab saat berada di perjalanan karena membawa puluhan penumpang. Melakukan sedikit kesalahan, maka akibatnya bisa sangat fatal.
Sadar akan hal itu, tak sedikit para pemilik PO bus berusaha dekat dengan para karyawannya, terutama pengemudi. Langkah ini kerap dilakukan para bos PO bus agar mereka paham apa yang menjadi keluhan para karyawannnya.
Tak heran ada pemilik PO bus yang mengetahui kalau sopirnya dimanapun berhenti, kerap kawin sana-sini.
Berikut deretan pemilik PO bus yang akrab dengan pengemudi seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. PO Sahaalah
PO Sahaalah (Foto: Instagram)
Pemilik PO Sahaalah, Haji Nur Salim menjadi sosok yang berusaha mendekatkan dirinya kepada para pengemudi bus yang bekerja dengannya. Menurutnya, ini jadi langkah tepat untuk membuat mereka merasa lebih bertanggung jawab.
“Saya punya sopir itu sudah bekerja di mana-mana, dia sukanya kawin sana-sini. Saya bilangin kamu itu kalau punya anak gimana, kan nikah itu harus ada tanggung jawabnya. Dia langsung nangis, ndak berani kawin lagi. Makanya setiap sore itu brifieng, dan setiap 12 bulan sekali itu kita kumpul bareng. Makanya rasa memilikinya itu sangat tinggi,” kata Haji Salim dalam video di kanal YouTube PerpalZ TV.
Pemilik PO Sahaala
Haji Salim juga mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha menjaga ucapannya ketika berbicara dengan para sopir. Ini demi menjaga perasaan mereka karena dirinya pernah berada di kondisi yang sama di masa lalu.
2. PO Sumber Alam
PO Sumber Alam (Foto: instagram)
Anthony Steven Hambali sebagai Direktur Utama PO Sumber Alam juga menjadi salah satu yang dekat dengan pengemudi bus. Generasi kedua penerus PO Sumber Alam itu kerap membagikan kegiatannya bersama pengemudi bus Sumber Alam.
Pria yang akrab disapa Tony itu juga memiliki kursus mengemudi bus agar lebih siap saat terjun sebagai pengemudi aktif. Menurutnya, pengemudi bus merupakan aset besar bagi PO bus miliknya.
Perusahaan otobus terbesar di Jawa Tengah, PO Rosalia Indah menjadi salah satu yang sangat memperhatikan pengemudinya. Yustinus Soeroso yang memulai usahanya dari nol berusaha keras agar kehidupan para krunya tetap terjaga.
“Rosalia Indah itu harus dijaga, ini punya orang banyak. Ya, harus punya rasa memiliki, loyal dengan perusahaan, harus kerja keras, jangan ada pelanggaran yang bisa mencederai perusahaan. Itu saja permintaan saya kepada mereka,” ucap Roso dalam video di kanal YouTube PerpalZ TV.
Yustinus Suroso pemilik PO Rosalia Indah (Foto: Tangkapan Layar YouTube Perpalz).
PO Rosalia Indah menjadi salah satu perusahaan yang memberikan bayaran cukup tinggi kepada pengemudinya. Itu yang membuat mereka bertahan dan menjaga pelayanan yang dikenal sangat nyaman bagi penumpang.
4. PO SAN
Pemilik PO SAN Kurnia Lesani Adnan juga menjadi salah satu sosok yang memiliki kedekatan dengan para pengemudi bus di perusahaannya.
Baginya, kru PO SAN adalah aset yang sangat berharga untuk membawa citra perusahaan semakin baik di mata penumpang.
Pria yang akrab disapa Om Sani itu memang tak pernah memperlihatkan kedekatannya dengan para pengemudi PO SAN. Namun, dirinya mempertahankan ketegasan dari ayahnya, Haji Hasanuddin sebagai pendiri perusahaan.
Setidaknya ada lima syarat untuk menjadi pengemudi di PO SAN, yakni akhlak, disiplin, jujur, bertanggung jawab, dan rasa memiliki. Menerapkan hal tersebut menjadi cara Om Sani mendekatkan dirinya kepada para kru PO SAN.
5. PO Haryanto
Bahkan, dirinya kerap memberikan hadiah berupa umrah dan haji bagi mereka yang taat menjakan perintah agama. Seperti diketahui, Haji Haryanto meminta seluruh karyawannya untuk menunaikan ibadah shalat lima waktu.
Apabila rutin menjalankan ibadah wajib dan kerap melaksanakan sunnahnya, maka Haji Haryanto tak segan untuk memberangkatkan umrah karyawannya.
Kisah inspiratif PO Haryanto. (Foto: Istimewa)
Kedekatan yang dijalin Haji Haryanto juga membuat seluruh pengemudi bus yang terkenal dengan livery wayang itu memiliki rasa memiliki yang sangat tinggi. Ini terbukti dari bus-bus PO Haryanto yang terlihat sangat terawat.***
Editor : Dian Burhani