BADUNG, iNewsbadung.id -Filosofi dan makna base genep, bumbu makanan rempah khas Bali ini tidak dapat dilepaskan dari makanan di Bali, karena merupakan bumbu dasar yang banyak digunakan untuk pengolahan masakan di Pulau Dewata.
Sebagai bumbu dasar, base genep bukanlah bumbu biasa, karena bumbu makanan rempah ini memiliki filosofi dan makna mendalam di Pulau Bali.
Inilah catatan iNewsbadung.id terkait filosofi dan makna base genep, bumbu makanan rempah khas Bali yang ikut memberikan cita rasa dalam setiap kuliner khas Bali, dikutip dari jalurrempah.kemdikbud.go.id.
1. Falsafah Pengolahan Kuliner
Base Genep adalah salah satu falsafah dalam tradisi pengolahan dan penyajian kuliner di Bali, mengingat pemaknaan kehidupan masyarakat Bali tidak hanya dilakukan saat upacara adat maupun ritual.
2. Empat Unsur Utama
Base genep mempunyai empat unsur utama, yakni cekuh (kencur), jahe, isen (lengkuas), dan kunir (kunyit).
3. Dilengkapi Unsur Lain
Selain empat unsur utama, base genep biasanya dilengkapi unsur lain yakni tiga unsur tambahan terdiri dari dua unsur laut, serta satu unsur pengunci.
4. Simbol Dewa Brahma
Bumbu-bumbu dalam base genep merupakan simbol keberadaan Dewa, seperti isen (lengkuas) dalam budaya Bali menjadi perwakilan arah selatan, sebuah simbol keberadaan Dewa Brahma.
5. Simbol Dewa Lain
Kunir (kunyit) terletak di arah barat, merupakan wakil Dewa Mahadewa, sedangkan jahe, warna hitam berada di utara merupakan simbol Dewa Wisnu, dan cekuh (kencur) berwarna putih adalah representasi Dewa Iswara.
6. Tanpa Timbangan
Proses pembuatan base genep, masyarakat Bali tidak menggunakan perhitungan timbangan, namun skala perbandingan yang digunakan adalah memanfaatkan jari.
7. Ukuran Jari
Ukuran jari yang digunakan para tetua adalah jari tengah untuk ukuran lengkuas, jari telunjuk, mengukur kunyit, jari manis sebagai perhitungan jahe, dan kelingking untuk mengukur kencur.
8. Ukuran Bawang Merah dan Bawang Putih
Selanjutnya setengahnya kemudian adalah jumlah bawang merah, dan setengah jumlah bawang merah adalah bagian untuk bawang putih.
9. Ukuran Cabai dan Rempah
Setengah bawang putih untuk jumlah cabai, begitu juga setengah dari cabai untuk kebutuhan rempah-rempah.
10. Simbol Gunung dan Laut
Sementara garam dan terasi merupakan unsur laut, sehingga ada 10 unsur mewakili simbol gunung dan laut pada bumbu base genep Bali.
11. Sate Lilit dan Bebek Betutu
Dikenal sebagai usabe dalam catatan lontar masa lalu, base genep juga digunaka. Sebagai bumbu sate lilit dan bebek betutu.
12. Penghilang Bau
Sebagai salah satu hidangan untuk upacara para raja di Bali, bebek betutu juga menggunakan base genep untuk penambah rasa dan menghilangkan bau tidak sedap pada daging bebek.
13. Upacara Adat dan Keagamaan
Base genep juga digunakan untuk sate lilit, yang sering disajikan pada upacara adat maupun keagamaan, dimana masyarakat meyakini bahwa sate lilit mengandung filosofi sebagai simbol pemersatu masyarakat Bali.
15. Lambang Pemersatu dan Masyarakat
Daging sate lilit yang dililitkan pada batang sereh merupakan lambang masyarakat Bali, sedangkan batang sereh adalah simbol pemersatu.
16. Nilai-nilai Sakral
Rempah tidak hanya tentang cita rasa, namun rempah sampai hasil olahannya adalah sejarah dan filosofi, yang turut dimaknai sebagai nilai-nilai sakral, dan berkelanjutan.
Semoga tulisan filosofi dan makna base genep, bumbu makanan rempah khas Bali ini bermanfaat bagi para pembaca yang ingin berkunjung ke Bali.
Nantikan tulisan lainnya hanya di iNewsbadung.id dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini. ***
Editor : Dian Burhani