KARANGANYAR, iNewsbadung.id - Salah satu upaya memperkenalkan budaya tradisional Jawa, acara ngunduh mantu putra tunggal bupati Karanganyar Juliyatmono, Ilyas Akbar Almadani yang telah mempersunting gadis asal Jambi Putri Rifqi Marindatama diramaikan dengan menggelar acara budaya.
Acara tasyakuran, keluarga orang nomor satu di Karanganyar ini menggelar wayangan dan featival gejug lesung di Gedung Kebudayaan pada hari Minggu (8/1/2023) malam.
Untuk pagelaran wayang mengundang dalang Warseno Slank dengan bintang tamu cak yudho dan andik dengan lakon Bathara Wisnu Krama. Sebelum wayangan ada pertunjukan pentas seni Gejug lesung yang dibina oleh mantan bupati Karanganyar Rina Iriani.
Gejog Lesung adalah kesenian musik tradisional Jawa berupa permainan instrumen musik perkusi menggunakan alat penumbuk padi tradisional (lesung dan alu/antan).
"Tasyakuran di hari Minggu ada Wayang dengan dalang Warseno Slank dengan lakon Bathara Wisnu Rabi juga festival gejug lesung yang dibina ibu Rina," jelas Ilyas, Rabu (4/1) sore.
Politisi muda partai Golkar ini sebut pagelaran wayang merupakan tasyakuran untuk acara ngunduh mantu. Dimana akad nikah sudah dilaksanakan di Jambi pada Jumat (26/8/2022) lalu.
Ilyas yang juga ketua DPD Partai Golkar Karanganyar ini ungkapkan jika pertunjukan wayang gratis ini bisa disaksikan masyarakat Karanganyar. Disediakan juga hidangan kecil dari pelaku UMMK yang jumlahnya sekitar 15 UMKM.
"Yang kepingin hadir monggo. Nanti kita datang juga," lanjutnya.
Ilyas menambahka untuk acara resepsi ngunduh mantu pada Sabtu (7/1) yang dilaksanakan dalam 2 sesi ini juga mengambil dua tema berbeda. Untuk pagi hari (sesi pertama) menggunakan adat Jawa Mangkunegaran. Sementara untuk acara malam hari menggunakan adat Minang.
Saat resepsi malam, pengantin wanita akan menggunakan Koto Gadang. Berupa penutup kepala perempuan berbentuk selendang. Penutup kepala ini digunakan oleh pangantin perempuan dalam upacara pernikahan. Bahannya terbuat dari terbuat dari kain songket.
"Untuk busana sesuai tema, pagi khas Jawa, sementara malam hari khas Minang dengan pengantin wanita menggunakan koto gadang (kerudung songket)," tutupnya.***
Editor : Bramantyo