BADUNG, iNewsbadung.id - Bali United salah satu klub kuat di Liga 1. Klub ini pada putaran Liga 1 sebelumnya menjuarai kompetisi kasta tertinggi sepakbola di Indonesia.
Publik pun bertanya-tanya siapa pemilik Bali United? Pertanyaan tersebut akan dikupas secara tuntas dalam artikel ini.
Bali United FC sebelumnya bernama Persisam Putra Samarinda yang merupakan eks tim Perserikatan dan Putra Samarinda dari Galatama dan bermarkas di Kalimantan Timur.
Setelah proses pergantian nama, klub sepak bola profesional Indonesia ini pindah markas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia.
Berikut profil Bali United :
1. Profil Pemilik Bali United
Pada 15 Februari 2015, Putra Samarinda yang sebelumnya mengalami kesulitan finansial diambil alih pengusaha asal Indonesia Pieter Tanuri. Klub ini akhirnya berpindah markas ke Bali dan mengubah namanya menjadi Bali United FC.
Pada tanggal 17 Juni 2019, Bali United menjadi klub pertama yang memiliki saham go public di Asia Tenggara dan kedua di Asia.
Pada pembukaan perdagangan perdananya, harga saham perusahaan langsung melambung menjadi 69,14 persen ke level Rp296 per saham dari nilai saham perdana Rp175 per lembar.
Klub ini melepas 33,33 persen kepemilikannya dengan total 2 miliar unit saham. Dengan demikian, dana yang diraup oleh klub ini mencapai Rp350 miliar.
Pengusaha yang juga pemilik klub sepak bola Bali United, Pieter Tanuri kembali menambah pundi-pundi saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) pada Desember 2021. Transaksi pembelian saham Piter dilakukan pada 13-15 Desember dengan harga beli yang berbeda-beda.
Pertama pada 13 Desember, Pieter memborong 20.300.000 saham dengan harga Rp633,25 per saham atau senilai Rp12,85 miliar.
Selanjutnya pada 14 Desember, Pieter memborong 5.400.000 saham BOLA di harga Rp667,12 per saham atau senilai Rp3,60 miliar.
Lalu, keesokan harinya pada 15 Desember, pemilik klub dengan julukan Serdadu Tridatu ini juga kembali membeli 3.600.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp653,47 per saham atau setara Rp2,35 miliar.
Dari pembelian saham tiga hari berturut-turut itu, Pieter merogoh kocek sebesar Rp18,8 miliar. Tujuan dari transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung.
Dengan pembelian saham tersebut, komposisi kepemilikan saham Pieter di klub bola yang bermarkas di Kabupaten Gianyar, Bali ini bertambah menjadi sebanyak 2.388.253.320 saham atau 39,80 persen dari sebelumnya 2.358.953.320 saham yang setara 39,31 persen kepemilikan saham.
2. Sejarah Klub
Awal Berdiri
Klub ini berdiri pada tahun 1989 dengan nama Putra Samarinda Football Club. Putra Samarinda berlaga di Galatama dan kemudian menjadi Liga Indonesia sejak kompetisi resmi itu bergulir musim 1994/1995.
Merger dengan Persisam (2003-2014) Putra Samarinda mengalami kesulitan finansial sejak mengikuti Liga Galatama dan Perserikatan digabung menjadi satu kompetisi.
Editor : Dian Burhani