get app
inews
Aa Read Next : Junjung Tinggi Kearifan Lokal, Canting Londo Kitchen Launching Menu Sajian Anyar

Sukses Membatik Quran 30 Juz, Seniman Batik Laweyan Angkat Serat Centini dalam Karyanya

Rabu, 05 Oktober 2022 | 20:18 WIB
header img
Alpha Febela menunjukkan proses pembuatan batik, dengan latar belakang wayang beber hasil karyanya. (Foto: Klasik Herlambang)

SOLO, iNewsBadung.id - Berbagai kreatifitas senantiasa dilakukan oleh para pengrajin batik di Kampung Batik Laweyan, sebagai upaya untuk tetap eksis dalam berkarya.

Dan salah satu hasil kreasi yang terbilang mengagumkan adalah dibuatnya Al Quran dalam bentuk kreasi batik oleh salah seorang pengrajin.

Adalah Alpha Febela Priyatmono, sosok yang memiliki ide untuk membuat kreasi Quran batik ini. Yang mana hal itu disebutnya sebagai bagian dari pembelajaran dirinya dan masyarakat terkait ajaran agama.

Alpha juga menyebut bahwa dibuatnya Quran batik ini terinspirasi adanya Quran follow the line buatan seorang ulama temannya, yang cara membacanya dengan menggunakan pensil.

"Cara membaca Quran itu dengan menebali tulisan yang sudah ada. Sehingga selain membaca, maka kita juga otomatis menulis. Dari situlah lantas terbersit pikiran untuk membuat Quran tulisan tangan dengan metode batik," jelas Alpha saat ditemui di rumahnya, di kawasan Kampung Batik Laweyan, Solo.

Mulailah dia membuat Quran ini di atas lembaran kain berukuran 80 cm X 50 cm, yang mana di tiap sisinya dihias dengan berbagai motif batik.

“Dengan menciptakan Al Quran ini, setidaknya akan mendorong minimal pembatiknya sendiri untuk membacanya. Karena pada saat membuat, otomatis dia juga akan membaca tiap huruf yang ada," lanjut Alpha..

Alpha sendiri selama ini memang dikenal sebagai seorang seniman batik, yang kerap menciptakan beragam kreasi seni yang dikaitkan dengan berbagai fenomena dan kejadian yang sedang terjadi di masyarakat.

Ya, selain membuat gebrakan dengan menciptakan Quran batik, Pemilik galeri Batik Mahkota Laweyan itu juga rutin menciptakan karya berupa wayang beber batik sepanjang puluhan meter.

Beragam tema telah diangkatnya dalam wujud lukisan wayang beber. Yang menurutnya sebagai bagian dari ekspresi seni dirinya serta upaya pelestarian seni batik itu sendiri.

"Batik adalah seni warisan leluhur kita yang harus terus dijaga. Karena itulah, kita tidak bisa hanya melihat dari sisi komersil saja. Tetap harus ada upaya pelestarian di balik aspek ekonomi," tandas Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan ini.

Terkait karya wayang bebernya, saat ini Alpha tengah berusaha menciptakan alur cerita sejarah perjuangan bangsa, dengan menampilkan tokoh-tokoh pahlawan dari berbagai daerah di Indonesia.

Beberapa karyanya yang sudah jadi terlihat menampilkan sosok Sultan Agung dengan rangkaian cerita perlawanannya kepada penjajah Belanda.

Lalu ada juga Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten yang juga dibuat dalam satu rangkaian cerita, yang digambar di atas kain sepanjang kurang lebih 10 meter.

"Saat ini selain Sultan Agung dan Sultan Ageng Tirtayasa, ada pula cerita tentang proklamasi kemerdekaan yang menampilkan proklamator Sukarno - Hatta. Serta ada pula peristiwa 10 November dengan tokoh sentral Bung Tomo," jelasnya.

Karena merupakan barang koleksi dan dibuat dengan semangat pelestarian, maka karya wayang beber itu sengaja tidak dijual. Meski demikian, banyak pihak yang mengundangnya untuk menampilkan karya-karya tersebut dalam berbagai event pameran.

"Saat ini wayang beber menjadi salah satu seni wayang yang makin terlupakan. Makanya saya terpikir untuk membuatnya dalam wujud batik. Yang mana harapan saya masyarakat tetap bisa menyaksikan karya seni yang satu ini. Serta bisa memberikan edukasi terkait berbagai cerita sejarah. yang tentunya akan lebih menarik dan lebih mudah dipahami saat dijabarkan melalui wujud wayang beber kontemporer," terangnya.

Kini di tengah upayanya terus menambah tokoh-tokoh pahlawan yang akan dijabarkan dalam wayang beber, Alpha juga berencana membuat kitab Jawa berwujud batik.

Dia menyebut ada banyak tuntunan yang bisa diambil dari beberapa kitab Jawa, di antaranya terkait batik. Karenanya dia ingin membuatnya, sebagaimana bentuk Quran batik.

"Ke depan saya berencana membuat kitab bertuliskan huruf Jawa yang saya ambil dari potongan serat Centini serta beberapa serat yang lain. Dengan begitu nantinya masyarakat akan semakin tahu bahwa nenek moyang kita juga memiliki kitab yang menjadi pedoman pada hal-hal tertentu. Di antaranya terkait proses pembuatan batik," pungkasnya.***

Editor : Klasik Herlambang

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut