Orang-orang ini diminta menggunakan perangkat lunak komputer khusus untuk memantau arah pandangan mereka setiap beberapa detik.
Setiap 20 menit, perangkat lunak mengirimkan pesan yang meminta peserta studi untuk beristirahat selama 20 detik sambil melihat target yang berjarak 20 kaki.
Pesan itu tetap berada di layar komputer sampai para peserta benar-benar beristirahat dan membuang muka dari layar.
Hasilnya, gejala ketegangan mata seperti kekeringan, sensitivitas, dan nyeri, terasa membaik setelah dua minggu.
Teknik 20-20-20 dianggap membantu mengatasi dan mengurangi ketegangan dalam beberapa cara berbeda.
Pertama-tama, dengan membuat mata beristirahat, menurut asisten profesor di The Ohio State University College of Optometry Phillip Yuhas, OD.
Teknik ini juga mendorong kedipan—sesuatu yang cenderung jarang dilakukan orang saat melihat layar.
"Setiap kedipan membantu menyegarkan lapisan air mata di permukaan mata. Semakin banyak kedipan yang dilakukan, semakin sehat air matanya dan semakin nyaman bekerja dengan komputer," kata Yuhas.
Yuhas merekomendasikan orang-orang menggunakan aplikasi atau alarm karena mereka biasanya tidak akan menerapkan 20-20-20 sendiri.
Oleh karena itu, mereka membutuhkan pengingat setidaknya pada awal-awal.
Sementara akar kesehatan mata di UCLA Health Vivian Shibayama menambahkan, bahwa orang-orang bekerja di sebelah jendela sehingga dapat memfokuskan kembali mata ke luar sebentar, berdiri dan berjalan-jalan.***
Editor : Bramantyo