BADUNG, iNews.id - Keberadaan batu kuno megalithic yang berusia ribuan bahkan jutaan tahun di berbagai belahan dunia banyak yang belum terungkap. Bangunan yang berupa tumpukan batu kuno bernilai sejarah tinggi, tetap berselimut misteri.
Ada beberapa lokasi temuan batu peninggalan jaman batu yang banyak orang sudah mengenalnya. Seperti Stonehenge, Monumen Prasejarah (Inggris), Machu Picchu adalah kota peninggalan bangsa Inca dan sebagainya. Salah satunya berada di Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, ini beberapa lokasi unik dan menarik terkait peninggalan batu kuno bersejarah.
1. Tiga Lingkaran Batu Kuno Megalithic Gobekli Tepe (Turki)
Berlokasi di selatan Turki, yang berbatasan dengan Suriah, ada peninggalan kuno berupa tiga lingkaran batu megalitik yang telah berusia ribuan tahun, dan diperkirakan lebih tua daripada batu lingkaran Stonehenge.
Konon batu tersebut dibangun kelompok pemburu di masa itu. Saat pertama kali ditemukan, lingkaran batu tersebut dalam kondisi terkubur. Situs digali oleh tim arkeolog Jerman di pimpin Klaus Schmidt.
Schmidt percaya bahwa situs itu mungkin situs suci dan bukan pemukiman. Hingga saat ini tidak diketahui sejarah awal keberadaan batu tersebut namun sebagian masyarakat percaya bahwa Gobekli Tepe dan wilayah sekitarnya adalah awal dari sejarah awal peradapan manusia.
2. Situs Watu Kandang (Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia)
Merupakan situs peninggalan pada jaman megalithikum. Situs watu kandang terletak di sekitar areal persawahan, di desa Ngasinan, Karangbangun, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah.
Ada banyak Banyak bentuk batuan di lokasi tersebut. Berbentuk batu yang di susun berdiri membentuk lingkaran dan juga kotak yang mirip dengan kandang. Maka dari itu situs ini dinamakan Situs Watu Kandang.
Menurut catatan dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah yang ada di papan informasi yang dipasang di lokasi situs Watu Kandang, bahwa batu yang berada di lokasi tersebut berorentasi pada puncak bukit dan gunung yang berada di sebelah timur. Yakni bukit Bangun, bukit Malang dan Gunung Lawu.
Pada masa perundagian, terdapat kepercayaan bahwa di puncak gunung merupakan dunia arwah. Di Situs Watu kandang terdapat peninggalan purbakala antara lain Menhir (Tugu Batu) yang besar dan berdiri tegak seperti tugu.
Lokasi tersebut konon dulunya merupakan tempat suci, dan sebagai tempat pemujaan roh-roh nenek moyang. Kemudian Dolmen (Meja Batu), batu bentuknya seperti meja dan letaknya persis di tengah batu-batu yang di susun memutar.
Diperkirakan sebagai tempat meletakkan sesaji kepada roh nenek moyangnya. Lumpang batu (Tempat Menumbuk Padi). Bentuknya besar dan melebar, di bagian tengahnya cekung dan dalam. Mungkin dulu digunakan sebagai tempat menumbuk padi.
Watu Dakon ( Lambang Kesuburan), di tengahnya ada lubang seperti dakon (mainan anak-anak khas jawa). Bahkan ada cap kaki (tapak batu) yaitu Tapak Bima (werkudoro).
Punden Berundak dimana Batu Kadang ini berdiri condong sehingga seperti punden berundak yang biasanya disembah sebagai nenek moyang mereka.
3. Stonehenge (Inggris)
Banyak yang beranggapan, Stonehenge yang terletak di Wiltshire, Inggris merupakan tempat paling misterius di dunia, sebuah monumen bersejarah yang berusia lebih dari 5000 tahun.
Sayang hingga kini, misteri yang menyelimutinya belum juga terpecahkan seperti siapa yang membuat, dan berfungsi sebagai apa. Sekitar 160 batu besar yang disusun melingkar. Beratnya juga beragam, bahkan batu terbesar beratnya ada yang mencapai 40 ton.
4. Carnac Stone (Perancis)
Bebatuan megalith ini berdiri di dekat sebuah desa bernama Carnac di Prancis ini juga mengundang decak kagum. Yang menjadi pertanyaan dimasa sekarang bagaimana cara mereka memahat, mendirikan, memindahkan, dan menyusunnya.
Terlebih lagi, tanpa bantuan alat berat bagaimana mengangkat batu berukuran cukup besar dan jumlahnya banyak. Diperkirakan Batu-batu ini didirikan pada periode Neolithic antara tahun 4500 dan 3300 tahun lalu.
Jenis bebatuan ini ada beberapa seperti menhir, dolmen, dan tumuli. Jumlahnya lebih dari 3000 bebatuan. Ada dugaaan situs ini dibuat oleh orang-orang Pre-Celtic dari Brittany.
Editor : Bramantyo