Mengundurkan Diri, Liz Truss jadi Perdana Menteri Inggris dengan Masa Jabatan Terpendek di Dunia

Klasik Herlambang
Perdana Menteri Inggris Liz Truss saat berpidato di hadapan anggota PBB di New York beberapa waktu lalu (Foto: Reuters)

iNewsBadung - Baru menjabat selama enam minggu, Perdana Menteri Inggris Liz Truss menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya.

Truss merupakan perdana menteri yang terpendek masa jabatannya dalam sejarah Inggris.

Dia menggeser rekor George Canning yang melayani Inggris sebagai perdana menteri selama 119 hari pada tahun 1827, sebelum dia meninggal dunia.

Sebelum pengumuman pengunduran diri Truss, para pejabat Partai Konservatif telah berkumpul di Downing Street. 

Sementara itu semakin banyak anggota parlemennya sendiri yang meminta Truss untuk mundur.

Berbicara di luar pintu kantor perdana menteri Downing Street Nomor 10, Truss mengakui bahwa dia tidak dapat memenuhi janji yang dibuatnya ketika dia mencalonkan diri sebagai pemimpin Konservatif, karena kehilangan kepercayaan dari partainya.

"Namun saya mengakui, mengingat situasinya, saya tidak dapat menjalankan mandat yang diberikan kepada saya oleh Partai Konservatif. Karena itu, saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberi tahu dia bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," kata Truss, Kamis 20 Oktober 2022 seperti dikutip dari Reuters.

Proses pemilihan untuk pengganti Truss akan selesai pekan depan.

Diangkat pada 6 September 2022, Truss terpaksa memecat menteri keuangan dan sekutu politik terdekatnya, Kwasi Kwarteng, dan meninggalkan hampir semua program ekonominya setelah rencana pemotongan pajak besar-besaran yang tidak didanai menghancurkan mata uang pound dan obligasi Inggris.

Sejak itu, peringkat persetujuan untuknya dan Partai Konservatif runtuh.

Pada Rabu 19 Oktober 2022), dia kehilangan menteri kedua dari empat menteri paling senior pemerintah, yaitu mantan Menteri Dalam Negeri Suella Braverman.

Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt sekarang berusaha untuk menemukan pemotongan pengeluaran puluhan miliar pound untuk mencoba meyakinkan investor dan membangun kembali reputasi fiskal Inggris saat ekonomi menuju resesi dan dengan inflasi pada level tertinggi dalam 40 tahun.***

Editor : Klasik Herlambang

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network