Beredar Viral Video Penyandang Disabilitas Ditolak Naik KRL di Stasiun Balapan Solo

INews.id
Difabel ditolak naik KRL (dok TikTok @NavRlangga)

SOLO, iNews.id - Sebuah video memuat adannya penyandang disabilitas pengguna kursi roda ditolak masuk Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Balapan Solo, beredar di media sosial (medsos).

Dalam video yang diunggah akun instagram @mlampahsolo itu memperlihatkan petugas keamanan Stasiun KRL Solobalapan, Solo adu argumen dengan calon penumpang penyandang celebral palsy untuk masuk ke KRL.

Petugas keamanan dalam video dengan caption "Ada yang tahu regulasi KRL untuk teman² difabel?," itu menolak calon penumpang yang diketahui bernama Yuhan itu masuk ke KRL karena ukuran kursi roda dinilai terlalu panjang

Dalam video berdurasi 2 menit 31 detik tersebut itu terdengar petugas mengatakan kursi beroda 3 yang digunakan tidak diperbolehkan masuk ke KRL.

"Kursi roda 3 tidak diperbolehkan masuk KRL, saya sarankan mas e naik alat transportasi yang lain. Karena ini perintah atasan," jelas petugas dalam rekaman tersebut.

Menanggapi hal itu, Yuhan terdengar tidak bisa menerima. Dia juga meminta kepada petugas untuk bertemu dengan atasannya.

"Saya mau ngomong sama atasannya, saya butuh alasan yang logis kenapa saya gak boleh naik," katanya.

Dia juga mengatakan tidak pernah ditolak sebelumnya saat naik KRL. Setelah perdebatan panjang itu, Yuhan tetap tidak diperbolehkan naik KRL dari Solo ke Yogyakarta itu.

Unggahan video itu mendapatkan tanggapan dari warganet. Mereka menyayangkan apalagi saat ini Kota Solo menjadi tuan rumah ASEAN Para Games (APG) XI.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyayangkan adanya kejadian tersebut.

Menurutnya, seharusnya calon penumpang didabilitas diperbolehkan naik ke KRL.

"Harusnya gak apa-apa, saya sudah lihat videonya semalam. Naik BST saja tidak apa-apa," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.

Dirinya menyayangkan kejadian itu apalagi saat ini Kota Solo menjadi tuan rumah APG XI.

"Ini kan ada APG terus ada kayak gitu. Nanti saya komunikasikan," tegas Gibran.

Sedangkan Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengatakan selama ini aturan standar bagi disabilitas pengguna kursi roda adalah kursi roda biasa.

"Karena kan di dalam KRL sendiri itu ada aturan kan barang bawannya. Seperti standar untuk membawa sepeda, kan ya sepeda lipat," jelas Leza.

Untuk ke depannya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan komunitas disabilitas, serta lembaga maupun dinas yang mengurusi disabilitas. Hal ini dilakukan untuk mensosialisasikan aturan alat bantu bagi penyandang disabilitas.

Leza memaparkan demi kenyamanan pengguna dengan disabilitas, KAI Commuter menyediakan pusat pelayanan disabilitas yang dapat dimanfaatkan oleh penggunanya.

Caranya, sebelum bepergian menggunakan KRL, pengguna dapat menghubungi nomor pelayanan 081296605747, bisa melalui telepon, SMS, dan layanan WhatsApp untuk menginformasikan perkiraan waktu kedatangannya di stasiun keberangkatan.

"Pengguna dengan disabilitas dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan khusus disabilitas dan bantuan petugas di stasiun keberangkatan," terangnya.

(iNews/Arimbi Harsya/Okezone/Nia)

Editor : Bramantyo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network