SURAKARTA, iNewsbadung.id - Mata Najwa hadir kembali di Kota Surakarta lewat “Panggung Warisan Budaya”, berkolaborasi dengan Indonesian Heritage Agency dan ISI Surakarta.
Perhelatan yang akan dilakukan Rabu (10/7/2024) ini mengangkat tradisi dan warisan budaya yang sering dianggap tidak populer di mata anak muda.
Dialog yang akan digelar di Pendopo Ageng KGPH Joyokusumo ISI Surakarta ini menjawab kekhawatiran bahwa budaya akan sulit dilestarikan.
Temuan Kemendikbudristek tahun 2022 menyatakan bahwa hanya 8,10 persen penduduk berusia 10 tahun ke atas yang mengunjungi peninggalan sejarah atau warisan budaya benda (Tangible Cultural Heritage).
Dalam bidang warisan budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage), keresahan juga kerap muncul, karena minimnya keterlibatan masyarakat pada seni budaya.
Profesi pelaku seni juga terlihat
tampak kurang diminati, termasuk dalam sektor pendidikan formal, di mana sesuai data Kemendikbudristek tahun 2022 menunjukan bahwa hanya 0,5 persen penduduk Indonesia terlibat dalam seni budaya dan menjadikannya sebagai sumber penghasilan.
Terkait keresahan ini pula, Najwa Shihab, Tuan Rumah Mata Najwa mengundang masyarakat Kota Surakarta dan sekitarnya menyaksikan MOS Surakarta, untuk bersama-sama belajar pentingnya menjaga warisan masa lalu, guna memperjuangkan masa depan.
"Bukan hanya berdialog, panggung Mata Najwa kali ini akan semarak dengan berbagai pertunjukkan yang kental seni dan budaya," ujar Najwa Shihab, Selasa (9/7/2024).
Najwa Shihab menyebut perhelatan ini sebagai warisan karena dari sana dapat memahami asal-usul dan menggali jati diri.
Menurut Najwa Shihab, warisan budaya merupakan sumber pengetahuan yang sangat kaya tentang sejarah dan
perkembangan manusia, termasuk menjadi ladang inspirasi yang luas juga bagi kreasi kontemporer dan rujukan menciptakan karya-karya hari ini.
Panggung Mata Najwa ini akan menghadirkan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid bersama Plt Kepala Indonesian Heritage Agency dan Direktur Perfilman, Musik, serta Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra.
Di samping itu juga menggandeng
Pengageng Mangkunegaran (KGPAA
Mangkoenegaran X), yakni anak muda yang terlibat langsung dengan upaya menjaga warisan budaya, yang akan berbagi cerita tentang tantangan menjaga relevansi Pura Mangkunegaran sebagai cagar budaya.
Mata Najwa juga mengajak aktor Ario Bayu, yang sudah malang melintang di bidang seni peran, yang memberikan gambaran tentang seni dan budaya di ranah profesional.
Selain itu, Maestro Tari, Didik Nini Thowok dan seniman sekaligus dosen tari ISI Surakarta, Eko Supriyanto atau biasa disapa Eko Pece, juga hadir memeriahkan panggung Mata Najwa.
Acara yang dapat disaksikan secara live streaming di kanal YouTube Najwa Shihab ini juga menghadirkan Mustiko Woro, sinden dan dalang muda yang akan memberikan perspektif dari kacamata Gen Z.
Semoga tulisan tentang Mata Najwa Ramaikan Kota Surakarta Lewat Panggung Warisan Budaya, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid