SOLO, iNewsbadung.id - Program studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) ajak mahasiswa sadar politik.
Ajakan sadar politik ini disampaikan Prof. Dr. Drs.Sutoyo, M.Pd., Rektor UNISRI karena pendidikan politik merupakan usaha sadar dalam memberikan pemahaman masyarakat, terutama menyangkut kebijakan, hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Menurut Sutoyo, politik adalah seni mensejahterakan rakyat, sehingga perlu strategi dan kecerdasan agar dapat menjawab persoalan mendasar yang muncul terkait politik di Indonesia yakni belum berhasilnya pendidikan politik.
Rektor Sutoyo menambahkan pentingnya pendidikan politik dapat mewujudkan sikap saling menghormati dan menghargai, sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan.
Tidak hanya itu, kesadaran politik juga dapat menghindarkan dari konflik vertikal dan horizontal yang berdampak pada perpecahan kelompok atau bangsa, serta menjaga stabilitas politik yang dapat mempercepat dalam mewujudkan tujuan pembangunan.
Beberapa jalur pendidikan politik bisa dilewati para mahasiswa, antara lain melalui jalur media, jalur pendidikan dan jalur birokrasi.
Lebih lanjut Rektor Sutoyo menyebutkan, banyak fenomena politik muncul di masyarakat, diantaranya munculnya apaqqatisme politik, politik transaksional dan politik uang.
"Ada juga kecurangan-kecurangan dalam mencapai tujuan politik, ketidaksiapan mental bagi yang kalah dan yang menang, serta muncul dendam-dendam politik," terang Sutoyo.
Selain itu, upaya-upaya mencegah konflik politik dapat dilakukan mulai dari pendidikan politik berkelanjutan, keteladanan para elit politik dan para pemimpin, sampai mengembangkan nilai toleransi.
Sutoyo menambahkan ada beberapa hal yang dapat dilakukan terkait kesadaran politik yakni memahamkan dampak konflik politik, memahamkan pentingnya nilai persatuan, serta pembangun komunikasi secara baik.
Senada denga Rektor Sutoyo, Alexander Okia Gifta, salah satu pembicara menyebutkan pentingnya pendidikan politik yang seharusnya diajarkan kepada mahasiswa, sehingga mampu menimbulkan kesadaran sosial.
Alexander Okia Gifta menambahkan, mahasiswa jangan dicetak menjadi robot-robot pekerja, karena itu kampus harus mendorong agar mahasiswa meningkatkan minat bakat, memberikan penyadaran terkait peran dan fungsi di masa datang.
"Dengan pendidikan politik, kita akan sadar betapa pentingnya politik dalam pembangunan bangsa dan negara," terang Alexander Okia Gifta.
Lebih lanjut Alexander menegaskan bahwa mahasiswa memegang peranan penting dalam politik kampus, menjadi agen perubahan yang dapat mempengaruhi kebijakan dan kegiatan kampus.
Selain itu, politik kampus juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, komunikasi dan negosiasi.
Dalam prosesnya, dikatakan Alexander Okia Gifta, mahasiswa dapat membangun jaringan luas, meningkatkan pemahaman terhadap isu-isu sosial politik, serta memperoleh pengalaman berharga yang berguna di masa depan.
Sementara Dr. Joko Pramono, S.Sos., M.Si, Wakil Rektor bidang kemahasiswaan alumni dan kerjasama, saat memberikan sambutan Seminar Nasional "Peran Pemuda dalam Dinamika Pendidikan Politik di era Digitalisasi" menjelaskan bahwa saat Indonesia mencapai usia emas, para peserta yang tidak lain adalah para mahasiswa ini yang akan mencapai di puncak emas.
Joko Pramono berharap, mahasiswa dapat mempersiapkan sebaik mungkin menyongsong Indonesia emas, karena ini menjadi tonggak Indonesia maju, sekaligus menjadi salah satu tantangan besar bagi mahasiswa di era digitalisasi.
Seminar yang diselenggarakan Prodi PPKN FKIP UNISRI Surakarta ini juga menghadirkan narasumber lain, yakni
Panji Putra Ariyanto, S.Sos., yang memberikan edukasi bagi mahasiswa, sehingga menjadi pemuda yang dapat menyikapi keadaan politik di masyarakat.
Semoga tulisan tentang PPKN UNISRI Ajak Mahasiswa Sadar Politik, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***
Editor : Asarela Astrid