Pos IND diketahui menerapkan tiga metode penyaluran, yaitu dibagikan di Kantorpos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door) khusus untuk mereka yang sedang sakit, lansia, maupun disabilitas.
Kepada setiap KPM yang akan mencairkan bansos, diwajibkan menunjukkan identitas berupa KTP atau Kartu Keluarga (KK) jika pengambilan bansos diwakilkan. Bansos sembako dan PKH hanya boleh diwakilkan kepada keluarga di KK yang sama.
"Pada saat penyaluran kami selalu menginformasikan kepada KPM tentang tata cara pencairan bantuan, yaitu membawa KTP atau KK jika pengambilan diwakilkan, juga membawa surat undangan/surat pemberitahuan dari kami," tuturnya.
Penyaluran bansos sembako dan PKH tahap 2 telah diterima oleh sejumlah KPM di Bali. Salah satunya, Iman. Pria paruh baya ini tampak senang mendapatkan bantuan berupa uang tunai dari Kementerian Sosial yang disalurkan oleh Pos IND.
"Saya senang sekali bisa menerima bantuan ini. Uang bantuan akan digunakan untuk membeli beras," kata Iman.
Lebih lanjut Iman mengatakan dibandingkan bantuan berupa beras atau sembako lainnya, ia lebih memilih bantuan berupa uang tunai karena bisa dibelanjakan sesuai kebutuhan keluarga.
"Kalau disuruh pilih terima bantuan uang atau barang, saya lebih senang terima dalam bentuk uang tunai," ujarnya.
KPM lainnya, Putu Pastiasih, juga tak kalah semringah. Ia gembira dan bersyukur pemerintah menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan uang.
"Saya senang sekali pemerintah telah memberikan bantuan uang tunai. Saya bisa gunakan untuk kebutuhan di rumah. Saya terima bantuan uang tunai Rp600 ribu," ucap Putu.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta