Sebagai Ketua Paguyuban Kampung Batik Kauman, Gunawan menyatakan bahwa Kauman siap menerima kunjungan, di mana sekali kunjungan 200 orang pun siap, bahwa apabila tamunya ribuan, bisa dibuat jadwal dan siap menerima kedatangan para tamu, pengunjung, pemain dan official World Cup U-17.
Gunawan menantang semangat para official, karena di Kota Solo tidak hanya siap lapangannya tetapi juga ada budaya batik, yang siap untuk diajak kolaborasi, termasuk bisa juga menerima pesanan oleh-oleh yang menggunakan identitas khusus dengan logo.
“Dengan kemampuan yang ada dan semaksimal mungkin, kita siap diajak, para peserta, official, pemain, silahkan berkunjung ke Kampung Batik Kauman dan Laweyan, membawa pulang cinderamata yang berhubungan dengan gambar-gambar bola,” ujar Gunawan.
Sementara terkait perhelatan internasional ini yang diadakan di Kota Surakarta, secara pribadi, Gunawan merasa sangat bangga, bahkan di Kampung Batik Kauman juga menampilkan apresiasi kebanggaan dengan menyiapkan beberapa tempat dipasang hiasan beberapa bola plastik, serta memasang logo kebanggaan piala dunia (World Cup) U-17.
Tidak hanya memasang logo piala dunia, Kampung Batik Kauman juga memasang logo FIFA, logo PSSI dan logo ikon Kota Solo, Rojomolo, di mana intinya masyarakat Kampung Batik Kauman ikut tergerak, bersimpati dan semangat dengan kegiatan ini.
Perhelatan World Cup U-17 ini juga berimbas pada meningkatnya kunjungan wisata di Kampung Batik Kauman, di mana belum lama ini, ada enam kampung di Kota Surakarta, termasuk Kampung Batik Kauman mendapatkan SK Khusus Pariwisata dari Walikota Surakarta, menjadi kampung destinasi wisata.
Editor : Asarela Astrid